Kabar24.com, JAKARTA - Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo berujar gesekan antara personel TNI dan Polri ibarat ribut-ribut yang terjadi dalam keluarga.
"Dalam keluarga saja, kakak adik suka ribut biasa. Yang penting jangan sampai ibunya bela-bela, nanti jadi yang ribut bapak sama ibu," katanya usai menghadiri rapat pimpinan TNI - Polri di Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian, Jakarta, Jumat (29/1/2016).
Karena itu, menurut dia, seluruh personel Polri dan TNI harus menghilangkan sifat kompetisi antar angkatan masing-masing. Namun yang perlu ditumbuhkan adalah sinergi antar TNI dengan Polri dalam tiap situasi dan kondisi. "TNI dan Polri adalah pemersatu," katanya.
Dalam kesempatan yang sama, Kapolri Jenderal Pol. Badrodin Haiti mengidamkan Polri dan TNI tidak terlibat gesekan. Namun menurut mantan Kapolda Sulawesi Tengah ini, gesekan tidak dapat dihilangkan sama sekali.
Karena itu jika terdapat gesekan, komandan satuan harus cepat turun menuntaskan hal tersebut serta agar gesekan tidak meluas. "Komandan kesatuan harus membina kekompakan, soliditas, keharmonisan antara TNI dan Polri. Supaya bisa mengendalikan anggota masing-masing supaya penyelesaiannya lebih mudah," katanya.
Oleh sebabnya, TNI dan Polri harus menunjukan diri sebagai perekat bangsa sebagai sesuatu yang tidak bisa ditawar. "Ada pembangunan, ada gangguan keamanan kami turun. Ada gangguan kedaulatan Polri mendukung. Semua tujuannya sama, itu yang harus disadarkan," katanya.