Bisnis.com, NEW YORK – Serangan badai salju yang terjadi sejak Sabtu (23/1/2016) di sejumlah wilayah Amerika Serikat menewaskan sedikitnya 19 orang dan membuat jalan penghubung di kota-kota besar macet total.
Rinciannya, 13 orang tewas dalam kecelakaan mobil yang berkaitan dengan kecelakaan mobil akibat badai salju, di wilayah Arkansas, North Carolina, Kentucky, Ohio, Tennessee dan Virginia.
Selain itu, satu orang di Maryland dan tiga orang di New York City (NYC) tewas akibat menggali salju di jalan. Adapun. Dua orang tewas karena hipotermia di Virginia.
Pejabat AS mengatakan badai salju yang terjadi kali ini merupakan yang terbesar kedua dalam sejarah New York City dengan ketebalan 26,8 inci (68 cm), hanya kalah sedikit dari rekor tebal salju 26,9 inci pada 2006 lalu.
Gubernur New York Andrew Cuomo mengumumkan keadaan darurat, seperti yang dilakukan 10 gubernur lainnya di wilayah yang disebutkan di atas.
Larangan perjalanan diberlakukan untuk perjalanan di sepanjang jalan NYC dan Long Island, kecuali untuk kendaraan yang bersifat darurat di atur berakhir sampai pukul 07.00 pagi, Minggu (24/1/2015) waktu setempat.
Adapun, jembatan dan terowongan menuju kota tersebut juga siap untuk dibuka kembali. Sama halnya dengan jalur subway dan kereta bawah tanah akan dievaluasi untuk dibuka kembali pada pukul 6 pagi, Minggu waktu setempat.
Memasuki hari Minggu waktu setempat, tumpukan salju terlihat menghilang di sekitar garis pantai daerah New York City.