Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Badai Salju di AS Tewaskan 18 Orang

Badai salju Jonas yang menghantam 11 negara bagian di Amerika Serikat mengakibatkan 18 orang meninggal.
Badai salju di New York, AS/Reuters-Carlo Allegri
Badai salju di New York, AS/Reuters-Carlo Allegri

Kabar24.com, NEW YORK - Badai salju yang menghantam 11 negara bagian di Amerika Serikat mengakibatkan 18 orang meninggal.

“Satu orang meninggal karena serangan jantung saat menyekop salju,” kata ahli meteorologi Steven Bowen seperti dikutip USA Today dalam laporannya, Minggu (24/1/2016).

Korban yang berjatuhan tersebut berasal dari sejumlah negara seperti daerah di Tennesse, Kentucky, Maryland, North Carolina, Washington DC, dan Virginia. Hal ini yang membuat pejabat di New York City dan Long Island melarang warganya keluar ruangan. Bahkan sejumlah wilayah warga berbondong-bondong meninggakan kotanya masing-masing.

Dari laman Weather.com, lebih dari 60 juta orang terimbas bada salju. Menurut catatannnya, lebih badai salju membentang dari Georgia ke Massachusetts. Ini mengakibatkan sedikitnya 250 ribu rumah mati lampu. Parahnya, sekitar 10 ribu penerbangan dibatalkan secara nasional sejak Sabtu sore (23/1/2016)

Penghentian penerbangan juga dilakukan di empat bandara paling padat, di antaranya di Bandara Philadelphia, Washington Dulles, Washington Reagan, dan Washington Internasional. Tak terkecuali dengan transportasi umum praktis dihentikan untuk sementara waktu.

Badai salju juga meluas dari New York hingga mencapai Rhode Island dan Massachusetts tenggara. Ketebalan salju yang turun mencapai dua kaki. Ketebalan ini membuat aktivitas lumpuh. Warga dihimbau untuk tidak berada di jalan raya.

Wali Kota Baltimore, Stephanie Rawlings-Blake, memerintahkan mobil tanpa rantai ban salju agar menjauhi jalan-jalan. Hal ini untuk menghindari saat petugas melakukan pembersihan salju.

Wali Kota Washington, Muriel Bowser, mendesak warganya tidak berada di jalananan. Bagi warga yang terjebak di jalanan dihimbau agar tetap berada di dalam mobil.

Dia mengatakan terlalu banyak orang yang berjalan di tengah jalan. “Ini menghambat pekerjaan pembersih salju dan membahayakan diri mereka sendiri,” kata dia.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Sumber : Tempo.co

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper