Kabar24.com, MALANG - Universitas Airlangga (Unair) Surabaya memberi kesempatan pada siswa kurang mampu masuk lewat jalur mandiri meski tetap dikenai uang kuliah golongan tunggal.
Rektor Unair Mohammad Nasih mengatakan pada seleksi penerimaan mahasiswa baru jenjang sarjana (S1) 2016 ini UNAIR memiliki daya tampung sekitar 5.200 kursi, meski belum bisa dikatakan sebagai jumlah yang pasti.
“Secara proporsi alokasi kursi untuk proses Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) diatur sesuatu ketentuan nasional bagi semua PTN peserta seleksi nasional, yakni jalur SNM-PTN kuotanya minimal 40%, Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) minimal 30%, dan jalur mandiri maksimal 30% dihitung dari kapasitas daya tampung masing-masing PTN,” katanya dalam rilis yang diterima, Sabtu (16/1/2016).
Salah satu pembeda dalam proses seleksi penerimaan mahasiswa baru 2016 dengan tahun-tahun sebelumnya adalah siswa yang kurang mampu secara ekonomi diperbolehkan masuk melalui jalur mandiri, tetapi tetap dikenai uang kuliah tunggal golongan satu.
Hal ini juga berlaku bagi mereka yang berada di wilayah 3T (Terluar, Terdepan, Tertinggal). Mereka yang kurang mampu mungkin saja saat bersekolah kurang fokus karena harus membantu orangtua dan sebagainya.
“Kalau mereka mendaftar melalui jalur SNMPTN, mereka akan tereliminasi karena rankingnya kurang. Pada jalur SBMPTN pun mereka bisa tersingkir karena seleksinya lebih ketat,” kata Nasih yang juga Guru Besar Ilmu Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unair itu.
Untuk itu, dia mengimbau kepada para kepala sekolah untuk mendaftarkan siswa/siswinya yang kurang mampu, tetapi memiliki potensi akademik dan non-akademik yang baik pada beasiswa Bidikmisi, termasuk pada jalur mandiri.
Seperti diketahui sejak dua tahun silam atas penunjukkan Kemendikbud, UNAIR diminta membuka Program StudiDiluar Domisili (PDD) di Kab. Banyuwangi, yang sementara untuk empat program studi yaitu Akuntansi, Kesehatan Masyarakat, Kedokteran Hewan, serta Perikanan dan Kelautan.
Namun, pada penerimaan mahasiswa baru tahun ini, lanjut dia, UNAIR PDD Banyuwangi itu hanya akan menerima mahasiswa baru lewat jalur SBMPTN dan Jalur Mandiri.
“Hal ini karena fasilitas yang tersedia saat ini belum siap untuk menambah daya tampung lebih banyak dari tahun sebelumnya,” katanya.
Mulai Senin (18/1/2016), proses seleksi nasional masuk perguruan tinggi negeri (SNMPTN) 2016 mulai dilaksanakan. Pada tanggal tersebut para kepala sekolah sudah bisa mengisi pangkalan data sekolah dan siswa (PDSS).
Dalam pelaksanaan SNMPTN ini tiap sekolah diberi jatah berbeda dalam mendaftarkan siswanya. Sekolah dengan status akreditasi A diberikan jatah 75% untuk mendaftarkan pelajar kelas XII di sekolahnya dalam SNMPTN 2016.
“Artinya, apabila ada 100 pelajar kelas XII, maka sekolah dengan status akreditasi A itu bisa mendaftarkan 75 muridnya,” tuturnya.
Sekolah dengan status akreditasi B diberikan jatah 50% untuk mendaftarkan pelajar kelas XII dalam SNMPTN 2016. Begitu pula sekolah dengan status akreditasi C memiliki jatah 20%, dan sekolah dengan status akreditasi lainnya memiliki jatah 10%.
Lain halnya dengan pelaksanaan SBMPTN, pelaksanaan SBMPTN dilakukan dengan dua cara, yaitu computer based testing (CBT) dan paper based testing (PBT).
Kuota pelaksanaan SBMPTN dengan cara CBT untuk pendaftar SBMPTN masih dibatasi pada angka 10.000 pendaftar.
“Kenapa 10.000? Kita belum bisa memfasilitasi kebutuhan komputer. Masing-masing perguruan tinggi memiliki jumlah komputer yang terbatas,” ujarnya..