Bisnis.com, JAKARTA--Pemerintah mengaku sudah mendapatkan peringatan dari Badan Intelijen Negara terkait adanya ancaman teror yang akan terjadi pada Desember 2015 dan Januari 2016.
Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan laporan terkait teror itu menyebabkan keamanan diperketat sejak akhir tahun, terutama pada momentum Natal dan Tahun Baru.
"Sejak awal polisi dan BIN sudah beri atensi untuk hati-hati, bulan Desember [2015] dan Januari [2016]," ujarnya di Kantor Wakil Presiden, Kamis (14/1/2016).
Namun, Kalla memperkirakan, pelaku menggeser waktu untuk melakukan aksi teror sehingga aksi mereka tak terduga.
Dia menilai tindakan teror di manapun di dunia selalu tak terduga dan tak mudah dideteksi sejak awal.
Kalla membantah petugas keamanan nasional telah dikelabui oleh kelompok teroris. Ia meyakini kepolisian dapat menguasai situasi dengan baik.
"Memang banyak laporan intelijen, tapi di mana letak terjadinya kadang tidak bisa disangka-sangka. Saya sudah bicara dengan Wakapolri agar mereka bertindak cepat,"paparnya.
Dalam kesempatan tersebut, Kalla mengimbau masyarakat untuk waspada dan berhati-hati serta melaporkan hal yang mencurigakan.
Kalla menegaskan agar penegak hukum bertindak tegas dan memberi hukuman yang setimpal kepada pihak yang bersalah.