Bisnis.com, JAKARTA--Kondisi Ekonomi sosial Indonesia dinilai sedang berada di puncak ketimpangan ekonomi sosial sehingga perlu adanya upaya perubahan signifikan.
Hal itu disampaikan Wakil Presiden Jusuf Kalla dalam Orasi Ilmiah Dies Natalis Ke-18 Universitas Paramadina, Rabu(13/1/2016).
"Kalau baca soal analisa keadaan ekonomi sosial, kita berada dalam puncak ketimpangan,"ujar Kalla dalam kuliah bersama di Universitas Paramadina, Rabu(13/1/2016).
Dalam rasio indeks gini dapat ditafsirkan, 1% penduduk memiliki hingga 50% aset di Indonesia. Padahal dulu porsi kepemilikan aset kalangan menengah ke atas sebesar 30%.
Untuk itu, para ilmuan muda diminta melakukan perubahan untuk mengurangi ketimpangan ekonomi sosial. Jika tidak segera diperbaiki, tentu akan berakibat buruk terhadap kemajuan bangsa.
Salah satu cara mengurangi ketimpangan sosial ialah dengan berupaya membangun ekonomi bersama, terutama melalui inovasi dan teknologi seta semangat berwirausaha.
"Jangan ributkan 1% [penduduk] tapi menaikkan 99% lain. Kelompok 1% beri lapangan kerja, 99% lain harus dapat kue lebih besar,"sebutnya.