Cari berita
Bisnis.com

Konten Premium

Bisnis Plus bisnismuda Koran Bisnis Indonesia tokotbisnis Epaper Bisnis Indonesia Konten Interaktif Bisnis Indonesia Group Bisnis Grafik bisnis tv

Rieke Curigai JK, Masinton: Itu Wajar Saja

Anggota Komisi III DPR Masinton Pasaribu mengamini kecurigaan rekan separtainya Rieke Diah Pitaloka terhadap Wapres Jusuf Kalla.
Novie Isnanda Pratama
Novie Isnanda Pratama - Bisnis.com 21 Desember 2015  |  18:20 WIB
Rieke Curigai JK, Masinton: Itu Wajar Saja
Anggota fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Rieke Diah Pitaloka - Antara

Kabar24.com, JAKARTA -- Anggota Komisi III DPR Masinton Pasaribu mengamini kecurigaan rekan separtainya Rieke Diah Pitaloka terhadap Wapres Jusuf Kalla.

Hal tersebut diungkapkan menanggapi kecurigaan Rieke terkait adanya pengaruh dari Wakil Presiden Jusuf Kalla terhadap persepsi Presiden Joko Widodo terkait Pansus Pelindo.

"Ya soal pemakzulan itu kan terkait penggunaan hak, rekomendasi politik itu harus dilaksanakan. Kalau dia [Rieke] curiga ya wajar-wajar saja, sah-sah saja," kata Masinton di Mapolda Metro Jaya, Senin (21/12/2015).

Sebelumnya Rieke mengatakan, "Saya bukan menuduh, hanya pikiran selintas saja, jangan-jangan Pak JK sedang mendorong terbentuknya opini Pansus Pelindo bukan Pansus Angket dan berharap Presiden percaya," katanya saat memberi keterangan pers, Senin (21/12/2015).

Selain itu, Rieke juga mengatakan bahwa jika Presiden tidak mengindahkan rekomendasi Pansus Angket Pelindo II, hal tersebut merupakan kesalahan serius dan fatal. "Artinya, Presiden juga melakukan kesalahan serius dan fatal yang berarti harus dicopot dari jabatannya," katanya.

"Kalau Joko Widodo diberhentikan dari jabatannya, yang menggantikan jadi Presiden siapa ya? Silahkan rakyat Indonesia menjawabnya, saya yakin rakyat sudah cerdas," tutup Rieke.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini, di sini :

rieke diah pitaloka Wapres JK
Editor : Fatkhul Maskur

Artikel Terkait



Berita Lainnya

    Berita Terkini

    back to top To top