Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

SIDANG MKD: Junimart Girsang Mengaku Terkecoh Setya Novanto

Junimart Girsang, politisi PDIP yang menjadi wakil Ketua MKD, mengaku sempat terkecoh alasan Setya Novanto sehingga akhirnya sidang yang mendengarkan keterangan Ketua DPR itu berlangsung tertutup.
Junimart Girsang/Antara
Junimart Girsang/Antara

Kabar24.com, SURABAYA -- Beberapa hari sebelum MKD mengadakan sidang terbuka dengan agenda mendengarkan keterangan Menko Polhukam Luhut Binsar Pandjaitan, ternyata salah satu pimpinan mahkamah kehormatan dewan punya kisah tersendiri tentang Setya Novanto.

Junimart Girsang, politisi PDIP yang menjadi wakil Ketua MKD, mengaku sempat terkecoh alasan Setya Novanto sehingga akhirnya sidang yang mendengarkan keterangan Ketua DPR itu berlangsung tertutup.

Di sela menghadiri pengukuhan Wakil Ketua MA Prof. Dr. H. Mohammad Saleh, S.H., M.H. sebagai Guru Besar Ilmu Hukum Universitas Airlangga (Unair), Wakil Ketua MKD Junimart Girsang menjelaskan bagaimana ia merasa terkecoh.

"Kita semua terkecoh, katanya pertemuan harus tertutup karena apa yang disampaikan ada rahasia negara, nyatanya rahasia negara itu tidak ada. Oleh karena itu, pertemuan MKD dengan saksi Menko Polhukam Luhut Binsar Panjaitan dan Muhammad Riza Chalid pada hari Senin (14/12) akan dibuka," katanya, seperti dikutip Antara, Senin (14/12/2015). 

Di sisi lain, Junirmat menduga ada pelanggaran etika yang dilakuka o leh Ketua DPR Setya Novanto dalam pertemuannya dengan pengusaha Muhammad Riza Chalid dan Presiden Direktur PT Freeport Indonesia Maroef Sjamsuddin.

"Memang kami masih membutuhkan keterangan saksi-saksi, tetapi saya kira ada pelanggaran karena pertemuan itu jelas-jelas ada, tinggal (pelanggaran) ringan, sedang, atau berat. Kayaknya juga tidak ringan karena dia (SN) sudah pernah (melanggar)," ujarnya saat berada di Surabaya, Sabtu (12/12).

Menurut politikus PDI Perjuangan itu, pertemuan dengan M. Riza pada hari Senin (14/12) pukul 10.00 WIB dan dengan Luhut Binsar pada hari Senin (14/12) pukul 13.00 WIB itu akan menunjukkan bobot pelanggaran oleh SN itu, apakah ringan, sedang, atau berat.

"Oleh karena itu, pertemuan dengan Riza dan Luhut itu harus dibuka (dibuat terbuka) karena kami adalah wakil rakyat dan Gedung DPR adalah rumah rakyat. Oleh karena itu, rakyat harus tahu, itu juga dapat menjadi kesempatan bagi kami untuk laporan kepada rakyat," katanya.

Junimart Girsang menilai pemanggilan Riza itu penting karena yang bersangkutan paling tahu anatomi pertemuan itu, apalagi dalam rekaman pertemuan tampak Riza yang paling dominan berbicara. Oleh karena itu, yang bersangkutan harus menjelaskan semuanya kepada publik.

"Saya tidak menyalahkan kalau rekaman oleh Makroef Sjamsuddin (Presdir PT Freeport) itu diserahkan ke Kejakgung, tetapi saya menyesalkan penyerahan itu karena Kejakgung tidak meminta rekaman itu sehingga patut dipertanyakan apa motif Makroef Sjamsuddin," katanya.

Apalagi, saat ini berkembang sinyalemen bahwa rekaman itu ada tiga yang durasi waktunya berbeda.

"Saya duga ada yang diedit, termasuk rekaman di Kejakgung itu. Oleh karena itu, saya kira tidak perlu ada penyerahan ke Kejakgung, tetapi cukup pemeriksaan forensik terhadap rekaman itu," katanya.

Sidang MKD, Senin ini, akhirnya hanya dihadiri oleh Menko Pulhukam Luhut Binsar Pandjaitan. Sedangkan M Riza Chalid kembali mangkir.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Editor : Saeno
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper