Kabar24.com, JAKARTA--Indonesia Police Watch menyebut enam perwira tinggi Polri mendapat ancaman serangan teror dari kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) yang bermarkas di Suriah.
"Ancaman itu disampaikan belum lama ini. Intelijen Amerika Serikat dan Australia secara resmi sudah mengingatkan para perwira itu agar mewaspadai ancaman tersebut," kata Ketua Presidium IPW Neta S. Pane dalam keterangan tertulisnya, Jumat (4/12/2015).
Dari enam perwira tersebut, dua perwira tinggi di Mabes Polri, dua kepala kepolisian daerah, satu jenderal purnawirawan, dan satu komisaris besar. Neta mengatakan para perwira itu dianggap sebagai pihak yang bertanggungjawab atas penangkapan kelompok-kelompok radikal di Indonesia.
"Polri sendiri tampaknya sudah mengantisipasi ancaman dengan memperketat pengamanan di berbagai fasilitas Polri seperti di Mabes Polri petugas dilengkapi senjata laras panjang. Selain itu beberapa perwira tinggi beraktivitas menggunakan mobil anti peluru," katanya.
Neta menambahkan ancaman serupa juga ditujukan ke perwira-perwira negara lain yang menjadi musuh ISIS.
"Serangan teror beruntun di satu kota, seperti di Paris memang menjadi perhatian masyarakat internasional saat ini.Tentunya diharapkan hal itu tidak akan pernah terjadi di Indonesia, meski Indonesia pernah beberapa kali mendapat serangan teror bom, di antaranya serangan bom beruntun," katanya.
Untuk itu IPW berharap, menjelang akhir 2015 Polri perlu meningkatkan kewaspadaan. Polri, kata Neta, jangan ragu-ragu menindak tegas terhadap gerakan-gerakan yang mengarah kepada aksi terorisme.
"Apalagi saat ini sudah ada sekitar 1.000 orang Indonesia yang pernah bergabung dengan ISIS sudah kembali ke Tanah Air, Polri perlu bekerja ekstra mencermati gerakan mereka," katanya.