Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ini Kata Menhan Soal Ancaman Pertahanan hingga Upaya Ubah Ideologi Negara

Indonesia tengah menghadapi potensi ancaman nyata seperti terorisme, separatisme, bencana alam, pelanggaran wilayah perbatasan, pencurian sumber daya alam, wabah penyakit, perang siber serta intelijen, dan penyalahgunaan narkoba.
Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu memberikan pengarahan dalam pembukaan Rakornas Pertahanan Negara di Kemenhan, Jakarta, Kamis (3/12). /Antara
Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu memberikan pengarahan dalam pembukaan Rakornas Pertahanan Negara di Kemenhan, Jakarta, Kamis (3/12). /Antara

Kabar24.com,  JAKARTA -- Indonesia tengah menghadapi potensi ancaman nyata seperti terorisme, separatisme, bencana alam, pelanggaran wilayah perbatasan, pencurian sumber daya alam, wabah penyakit, perang siber serta intelijen, dan penyalahgunaan narkoba.

"Ke depan strategi pertahanan negara kita menghadapi itu," kata Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu di sela-sela Rapat Koordinasi Pertahanan Negara tahun Anggaran 2015 di Kementerian Pertahanan, Jakarta, Kamis (3/12/2015).

Selain itu, sambung mantan Kepala Staf Angkatan Darat tersebut, negara-negara yang memiliki kepentingan dengan Indonesia akan berupaya pula mempengaruhi hati dan pikiran rakyat dengan cara mencuci otak agar dapat mengubah ideologi negara.

"Itu adalah salah satu strategi perang modern," imbuhnya.

Perang jenis tersebut murah meriah lantaran tidak mengerahkan alat utama sistem persenjataan serta bukan menguasai wilayah, tapi infiltrasi ke dalam dimensi intelijen, militer, pendidikan, ekonomi, ideologi, politik, kultur, pertahanan keamanan, agama hingga media massa.

"Berikutnya mengeksploitasi dan melemahkan kekuatan melalui politik adu domba. Tujuan akhir menguasai sumber perkonomian," katanya.

Dia menambahkan untuk ancaman konflik terbuka antar bangsa tidak begitu nyata. Alasannya seluruh bangsa telah berkomitmen menghormati kedaulatan dan kepentingan nasional masing-masing sebagaimana termaktub dalam Piagam Persatuan Bangsa Bangsa.

"Negara-negara ASEAN juga telah memiiki kesepatakan bahwa perselisihan diselesaikan dengan dialog bukan kekerasan senjata," katanya.

Menanggapi ancaman-ancaman itu, Kementerian Pertahanan mendesain strategi pertahanan negara mengedepankan perang rakyat semesta yang didukung kekuatan TNI beserta alutsistanya. Ryamizard mencotohkan program bela negara merupakan salah satu konsep yang diharapkan dapat menangkis ancaman-ancaman itu.

"Andaikan tiga atau empat tahun lalu, bela negara sudah berlaku. Maka ISIS [Negara Islam Irak dan Suriah] itu sulit masuk," klaimnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Dika Irawan
Editor : Fatkhul Maskur

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper