Kabar24.com, JAKARTA -- Wahana Lingkungan Indonesia (Walhi) mengkritik pidato Presiden Joko Widodo terkait dengan kerentanan pulau-pulau kecil dan kebakaran hutan serta lahan di Tanah Air.
Aktivis Walhi yang tengah berada di Paris, Khalisah Khalid, menuturkan Presiden menyampaikan soal kerentanan perubahan iklim terhadap pulau-pulau kecil. Namun, sambungnya, justru konversi lahan terus terjadi.
"Berbagai proyek reklamasi terjadi di Indonesia, dan pulau-pulau kecil diserbu industri tambang dan sawit. Artinya, di tengah kerentanan, pemerintah terus memproduksi pembangunan berisiko tinggi," kata Khalisah dalam keterangannya, Selasa (1/12/2015).
Dia mengungkapkan masalah lainnya adalah target Indonesia untuk menurunkan emisi hingga 29% dalam kondisi biasa dan 41% dengan bantuan internasional hingga 2030. Di antaranya adalah melalui tata kelola hutan, energi dan maritim.
Namun, kata Khalisah, pemerintah justru tidak menghitung emisi dari kebakaran hutan dan lahan. Padahal, sumber emisi terbesar di Indonesia adalah dari penggunaan lahan dan hutan.
" Pemerintah Indonesia harusnya mengukur ulang patokan emisi dari kejadian kebakaran hutan dan gambut, sehingga perlu menjadikan kebakaran hutan dan lahan dan juga tata kelola gambut sebagai salah satu hal yang paling mendasar," paparnya.