Bisnis.com,JAKARTA--Pemerintah Jepang berharap hubungan ekonomi antara Indonesia Jepang dapat diperkuat mengikuti perkembangan hubungan ekonomi antara kedua negara.
Menteri Ekonomi, Perdagangan, dan Industri Jepang Motoo Hayashi mengatakan dalam prospek ekonomi duania yang tidak pasti, kerja sama antara kedua negara semakin dibutuhkan. Hayashi menyebutkan ada tiga poin utama yang diperlukan untuk memperkuat hubungan kerja sama tersebut.
Poin pertama adalah realisasi kawasan perdagangan Asia-Pasific melaluiFree Trade Area of the Asia-Pacific(FTAAP). Negosiasi Kemitraan Trans-Pasific (Trans Pacific Partnership/TPP) telah mencapai kesepakatan dasar untuk merealisasi FTAAP.
Perbanyak anggota TPP dan mempercepat negosiasi RCEP (Regional Comprehensive Economic Partnership). Pernyataan Indonesia tertarik TPP, kami sambut baik. Dengan memenuhi standar tinggi dalam TPP, akan berkontribusi kepada peningkatan kesejahteraan, kata HayashidalamIndonesia Japan Business, Trade & Investment Partnership Symposiumdi Jakarta, Selasa (24/11).
Poin kedua, adalah pembangunan infrastruktur untuk memperlancar arus barang. Jika pelabuhan bisa dibenahi dan ekspor impor semakin banyak, maka Indonesia bisa menempati posisi penting secara regional. Baru-baru ini Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe mengumumkan sejumlah kebijakan yang dapat mendorong peningkatan integrasi ekonomi di kawasan Asia.
Poin ketiga adalah pengembangan industri pendukung, untuk memenuhisupply chaindi Asia. Pengembangan industri pendukung tersebut dapat membantu negara-negara di ASEAN, termasuk Indonesia untuk pengembangan Sumber Daya Manusia dalam industri tersebut dan sistem penjaminan Usaha Kecil Menengah.
Hayashi mengatakan hubungan ekonomi Jepang dan Indonesia, berkembang dengan pesat. Dewasa ini Jepang adalah satu negara tujuan ekspor terbesar bagi Indonesia. Dan dilihat dari sudut Jepang, Indonesia juga jadi salah satu negara tujuan ekspor terbesar.
Keduanya memiliki hubungan erat. Ada 18.000 orang Jepang yang tinggal di Indonesia. Kendaraan bermotor dari Jepang yang dibuat di Indonesia, diekspor tidak hanya di kawasan regional saja, tetapi juga Timur Tengah, India, dan Amerika Serikat.
Ketua Japan-Indonesian Economic Comitee Shigeo Ohyagi mengatakan Indonesia memilikidaya tarik tinggi dalam hal sumber daya alam (SDA) serta sumber daya manusia (SDM). Selain itu, Indonesia juga memiliki potensi besar sebagai pasar konsumsi. Ditambah lagi, dengan meningkatnya peran sebagai basissupply chainindustri manufaktur Jepang.
Dengan implementasi MEA (Masyarakat Ekonomi ASEAN) perhatian kepada Indonesia sebagai negara inti di kawasan semakin meningkat. Ada harapan besar kalangan ekonomi Jepang terhadap Indonesia, dan sebaliknya.
Ohyagi mengatakan, dialog antara pemerintah dengan sektor swasta antara Indonesia dan Jepang akan dapat meningkatkan realisasi rencana penguatan kerja sama di antara kedua negara.
