Kabar24.com, JAKARTA-- Presiden Bolivia Evo Morales belum lama ini meminta maaf, karena menyebut Menteri Kesehatan Negara itu dengan sebutan lesbian dalam upaya menegur, karena menteri dianggap tidak menghormatinya.
Pernyataan Evo Morales itu dibuat pada saat dia sedang berpidato, demikian dilaporkan sebagaimana dilansir dari laman Time, Rabu (18/11/2015).
"Saya tidak ingin berpikir kalau Anda seorang lesbian," kata Morales kepada Ariana Campero, menurut AFP, setelah dia melihat menteri wanita itu berbicara dengan wanita lain di saat dia berpidato.
Setelahnya, Morales mengatakan, bahwa dia tidak bermaksud menyinggung siapa pun. Pemimpin sayap kiri itu bahkan menggambarkan dirinya sebagai seorang feminis yang mengatakan "lelucon macho".
Dia juga mencoba membela pernyataannya dengan mengatakan, "memanggil seseorang lesbian atau gay bukanlah penghinaan."
Time menyebut, bukan pertama kalinya Morales telah dituduh sebagai seorang seksisme atau homofobia. Dia pada 2010 pernah menyarankan, bahwa pria yang makan ayam disuntik dengan hormon wanita akan mengalami "deviances" (kelainan seksual).
Dia kemudian, dilaporkan muncul tanpa kemarahan saat menertawakan ayat -ayat cabul dinyanyikan pada perayaan karnaval di 2012.
Sementara untuk Menteri Campero, 29, disebut sebagai seorang lesbian bukanlah hal pertama yang pernah dialaminya. Dia kerap menjadi korban pernyataan agresif yang serampangan dan tanpa alasan.
Wakil Presiden Alvaro Garcia pernah mengatakan padanya untuk segera menikah atau dia berisiko menjadi orangtua tunggal, sementara mantan calon wali kota Carlos Bru menyarankan dia harus bekerja sebagai pembantu dan dan pelayan seksual majikannya.
