Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Penutupan Trek Pendakian Gunung Rinjani Dianggap Bikin Susah Warga

Penutupan Trek Pendakian Gunung Rinjani Dianggap Bikin Susah Warga
Aktivitas Gunung Barujari yang berada di tengah danau Segara Anak mengeluarkan debu vulkanik saat meletus di Sembalun, Lombok Timur, NTB, Minggu (25/10). Gunung Barujari atau yang disebut Gunung Baru yang berada di sisi timur kaldera Gunung Rinjani dengan kawah berukuran 170m x 200 meter pada ketinggian 2296 - 2376 mdpl pada Minggu pukul 10.45 WITA mengeluarkan letusan abu vulkanik/Antara
Aktivitas Gunung Barujari yang berada di tengah danau Segara Anak mengeluarkan debu vulkanik saat meletus di Sembalun, Lombok Timur, NTB, Minggu (25/10). Gunung Barujari atau yang disebut Gunung Baru yang berada di sisi timur kaldera Gunung Rinjani dengan kawah berukuran 170m x 200 meter pada ketinggian 2296 - 2376 mdpl pada Minggu pukul 10.45 WITA mengeluarkan letusan abu vulkanik/Antara

Kabar24.com, JAKARTA - Penutupan jalur pendakian ke Gunung Rinjani setelah erupsi Gunung Baru Jari mempengaruhi ekonomi warga di sekitar gunung yang mayoritas mata pencariannya sebagai pemandu wisata atau porter.

"Penutupan ini menyengsarakan warga yang mayoritas mencari rezekinya dari Gunung Rinjani, entah itu sebagai pemandu wisata, porter, pengelola wisata dan sebagainya," ujar Ketua Rinjani Trek Organiser dan Ketua Guide (pemandu) Junaidi Surahman di Lombok, Sabtu.

Penutupan trek pendakian Gunung Rinjani pada 24 Oktober 2015 dianggap sangat merugikan bagi kegiatan ekonomi warga sekitar.

"Kalau ditutup kasihan warga sebab perekonomian terganggu. Warga banyak yang bekerja di sektor wisata," tambah Junaidi.

Menurut Junaidi, Gunung Rinjani merupakan tujuan utama para wisatawan domestik dan mancanegara jika berkunjung ke Lombok. 

Akibat penutupan trek Rinjani, kerugian kegiatan wisata mencapai Rp50-100 juta perhari.

Junaidi yang mengaku sudah berpengalaman mendaki Gunung Rinjani selama 20 tahun menyatakan trek Rinjani tidak perlu ditutup karena ada jalur alternatif yang dianggap aman.

"Padahal masih ada jalur treking Rinjani yang aman yaitu melalui jalur Senaru sehingga perekonomian warga tidak terlalu terpukul dengan keadaan ini," ujar Junaidi.

Junaidi juga menuturkan bahwa Gunung Baru Jari sudah erupsi empat kali sejak 1994 namun sebelumnya belum pernah ada penutupan.

"Letusan terbesar Gunung Baru Jari terjadi pada 1994 namun kita tetap melakukan pendakian. Dampak ke sektor wisata hanya sekitar 0,5 persen saja, begitu juga pada 2014, tidak ada penutupan," tambah Junaidi.

Gunung Baru Jari juga pernah menunjukan aktivitas vulkaniknya selama lebih dari 12 bulan pada 2009-2010 namun aktifitas pendakian tetap berjalan.

Junaidi juga berharap agar keputusan penutupan jalur pendakian oleh pihak Taman Nasional Gunung Rinjani tidak dilakukan secara sepihak, karena itu membuat para pelaku wisata tidak mendapat latar belakang informasi keputusan tersebut.

"Kenapa kami protes, sebab kita ada pengalaman. Dulu tidak ditutup total. Kenapa sekarang ditutup total pendakiannyan," ujarnya. 

Junaidi mengharapkan agar apapun keputusan pemerintah, yang dalam hal ini diwakili oleh pihak Taman Nasional Gunung Rinjani, dapat dimusyawarahkan bersama.

Sementara itu, pengelola hotel dan restoran di kaki Gunung Rinjani Raden Gita Kusuma juga menambahkan bahwa setelah penutupan bandara akibat erupsi Gunung Baru Jari memang tampak sekali dampaknya.

"Bedanya terlihat jauh dari jumlah pengunjung, sebelumnya cukup ramai wisatawan. Sekarang saat erupsi jarang, bahkan pernah tidak ada sama sekali," ujar Raden Gita pada kesempatan yang sama. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper