Kabar24.com, JAKARTA -- Indonesia sebagai negara dengan berbagai suku, agama dan ras sangat membutuhkan adanya toleransi antarumat beragama.
Menumbuhkan jiwa toleransi harus dimulai sejak sedini mungkin. Direktur Jenderal Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama, Kamaruddin Amin mengatakan sekolah merupakan ujung tombak untuk menjaga agama islam yang moderat.
"Sekolah adalah tempat pembelajaran pertama anak untuk mengerti nilai-nilai toleransi," ujar Kamaruddin dalam konkow pendidikan, diskusi ahli dan tukar pendapat di Gedung Kementerian Pendidikan, Jakarta, Rabu (4/11/2015).
Menurutnya, pembelajaran pendidikan Islam di sekolah seharusnya menjadi perekat sosial.
"Anak-anak harus paham mereka hidup didalam pluralitas di negara yang majemuk. Harus saling menghormati. Itu yang harus ditanamkan pada anak kita," tuturnya.
Kamaruddin menjelaskan, pengajaran pendidikan Islam di madrasah maupun sekolah reguler harus berdasarkan dua pembelajaran. Yaitu mengajarkan anak bagaimana taat kepada Tuhan serta hubungan antarumat.
"Karena Islam indonesia itu damai dan toleran. Itu yang harus kita jaga dan yang harus kita kembangkan lagi di madrasah dan sekolah," tukasnya.
Kamaruddin menjelaskan, sikap radikalisme dan ekstremisme terkait dengan ideologi. Dan ideologi itu terkait dengan pendidikan. Jadi pendidikan memainkan peran yang sangat fundamental.