Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Marwan Jafar mengapresiasi penggunaan dana desa di Desa Bukbuk dan Pateluan Indah, Kabupaten Lombok Barat, NTB, khususnya untuk infrastruktur jalan pertanian yang melibatkan masyarakat setempat.
"Di desa tadi lihat sendiri manfaatnya banyak. Keterlibatan masyarakatnya bagus. Memang Dana Desa ditekankan untuk program pada karya," kata Marwan seusai melakukan Inspeksi Mendadak (sidak) di Desa Bukbuk, Lombok Barat, NTB, Sabtu (31/10/2015).
Marwan juga mengunjungi penggunaan dana desa di Desa Pateluan Indah yang digunakan untuk rintisan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes). "Kalau di sini rintisannya BUMDes, untuk mengelola perikanan. Ke depan harus ada lebih banyak lagi rintisan BUMDes di desa-desa yang lain," ujarnya.
Kepala Desa Peletuan Indah, Alwan Jayadiningrat, mengatakan dari rintisan BUMDes yang ingin dicapai adalah output di bidang perikanan. "Di sini pusatnya perikanan Lombok Barat, kami bisa menghasilkan 200 ton per 4 bulan. Di sini rencananya untuk proteksi desa membangun pakan, termasuk kebutuhan pangan," katanya.
Plt Bupati Lombok Barat Fauzan Khalid menjelaskan bahwa pencairan dana desa tahap I sudah mencapai 100%, dan tahap II sudah mencapai 97%. "Untuk tahap ketiga sudah ada yang mengajukan. Kabupaten Lombok Barat merupakan kabupaten nomor tiga di NTB yang cepat dalam penggunaan dana desa," katanya.
Fauzan menjelaskan penggunaan dana desa sejumlah Rp37 miliar yang diperuntukkan bagi 119 desa, mayoritas digunakan pembangunan fisik. "Pembangunan fisik, seperti tadi itu awalnya jalan setapak. Rakyat menyumbangkan tanahnya, untuk dibuat lebih lebar lagi," ujarnya.
Selain untuk pelebaran jalan, Fauzan menjelaskan pemerintah daerah juga mempunyai desaign desa kedepan untuk pengelolaan sampah. "Karena sampah ini merupakan masalah di Lombok Barat. Bagaimana sampah menghasilkan nilai ekonomi," kata Fauzan.