Kabar24.com, PADANG-- Johan Budi SP, Pelaksana Tugas Wakil Ketua KPK, mengaku cemas dengan kian meluasnya jejaring koruptor di tanah Air dalam 10 tahun terakhir.
Menurut Johan, meski KPK sudah mengungkap pelaku korupsi, namun jejaring dan modus para koruptor kian membiak. Akibatnya, tak ada lagi entitas yang benar-benar steril dari korupsi.
"Dulu biasanya pelaku korupsi dalam pemikiran kami adalah penegak hukum dan pegawai negeri, sekarang sudah meluas," kata Johan Budi di Padang, Rabu (28/10/2015).
- Cara Ahok Serap Anggaran dalam Waktu Singkat
- Ahok: Bentar Lagi Gojek Cuma Lewat Belakang
- LIGA PRIMER: Ini 5 Klub Terkotor
Yang bikin Johan kian miris, koruptor kini datang dari kalangan beragam dan berusia muda. Dari politikus, artis, pengusaha, sampai ustadz dan pendeta. Bahkan, kampus yang dulu bandul penjaga moral mulai ikut terlibat korupsi terbukti dari beberapa kasus yang ditangani KPK.
Johan juga mengaku geram, korupsi tak lagi dipahami sebagai sebuah kejahatan luar biasa. Buktinya, dulu, menurut Johan, istri yang suaminya menjadi pejabat akan ikut menjaga pasangannya untuk tidak korupsi dan tetap bersih.
"Yang terjadi sekarang istri berkolaborasi dengan suami, ibarat bermain bola suami gelandang kanan, istri penyerang kiri, tidak jarang lebih aktif istri untuk mengegolkan korupsi," ujar Johan Budi dengan nada geram.
Johan menuturkan, saat ini ada tahanan KPK yang berstatus suami dan istri, juga anak dan bapak, selain juga kakak dan adik.
"Betapa miris kalau melihat situasi korupsi saat ini. Untuk itu KPK melakukan upaya tidak hanya penindakan, namun juga pencegahan yang dilakukan secara simultan," kata Johan.