Bisnis.com, JAKARTA – Anggota Komisi III DPR Johan Budi menyebut sudah secara lisan mengajukan pengunduran diri sebagai kader PDI Perjuangan (DPP PDIP).
Dia mengundurkan diri dari PDIP karena mendaftarkan diri sebagai calon pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) 2024-2029. Sebelumnya, dia juga telah mengajukan pengunduran diri ke DPR.
"Jadi gini, kalau prosedurnya mundur dulu dari DPR sehingga saya menyampaikan juga ke ketua fraksi saya kemudian ke ketua DPR. Prosesnya [red] saya enggak tahu," ujarnya kepada wartawan usai menjalani tes tertulis seleksi calon pimpinan KPK di Pusdiklat Kementerian Sekretariat Negara (Kemensetneg), Jakarta, Rabu (31/7/2024).
Johan memaparkan, pengunduran dirinya nanti akan diputuskan secara resmi melalui Keputusan Presiden (Keppres). Saat ini, terangnya, dia masih menunggu pimpinan DPR mengirim surat pengunduran dirinya ke presiden.
Seperti halnya proses pengunduran diri dari DPR, pengunduran dirinya dari partai juga masih berproses. Namun, pria yang juga mantan juru bicara KPK itu menyebut tidak sampai berkomunikasi dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.
"Saya mah bicara itu jauh [tingkat jabatannya dengan Ketua Umum], jadi saya bicara ke DPP aja," katanya.
Baca Juga
Adapun Johan menyebut ingin ikut langsung dalam pemberantasan korupsi. Hal itu menjadi motivasinya untuk mendaftarkan diri sebagai calon pimpinan KPK.
Kemudian, Johan menyebut persepsi publik terhadap KPK yang merosot di berbagai survei juga mendorongnya untuk mendaftarkan diri sebagai peserta seleksi calon pimpinan lembaga antirasuah.
"Dukungan publik ke KPK mulai luntur itu kita tidak tahu sebenarnya apa yang sedang terjadi, karena saya enggak ada di sana. Berangkat dari sanalah mungkin saya bisa lolos, saya ingin kata-kata mutiaranya itu ingin mengembalikan muruah [red] KPK," terangnya.
Meski demikian, pria yang pernah menjadi Plt. Ketua KPK itu enggan menyampaikan apa yang akan menjadi visi-misinya nanti apabila terpilih sebagai pimpinan periode selanjutnya.
Dia menyebut akan menyampaikan visi-misinya nanti apabila sudah di tahap wawancara dengan Komisi III DPR.
"Dulu kan saya pernah ikut lolos 10 besar tapi enggak lolos [di] DPR. Nanti itu diwawancara itulah teman-teman bisa lihat apa," tuturnya.