Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kelompok Ini Dituduh Bobol Gereja untuk Danai ISIS

Sebuah kelompok muslim di Jerman telah dituduh menargetkan gereja Kristen untuk dijadikan sasaran pencurian.
Gereja/visitchurches.org.uk
Gereja/visitchurches.org.uk

Kabar24.com, JAKARTA-- Sebuah kelompok muslim di Jerman telah dituduh menargetkan gereja Kristen untuk dijadikan sasaran pencurian.

Delapan anggota mereka diadili pekan lalu di Pengadilan Negeri Cologne. Mereka dituduh membobol sekolah dan gereja, dan mengirim harta jarahan ke Suriah.

Hakim Achim Hengstenberg, juru bicara pengadilan, kepada The Daily Beast, Rabu (28/10/2015), menuding hasil jarahan itu untuk mendukung kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).

"Kami berbicara tentang sembilan pembobolan, beberapa toko, dua atau tiga sekolah dan tiga gereja," kata hakim Hengstenberg.

Menurut Hengstenberg, dalam kebanyakan kasus pencurian, uang yang dicuri dari satu gereja sekitar 30 euro.

"Tapi di gereja Katolik St Augustine Keppel di Hilchenbach-Dahlbruch, mereka mencuri dua hari sebelum Natal dan mengambil piala, benda suci lainnya bernilai 10 ribu euro."

Tujuan mereka membobol gereja, kata Hengstenberg, adalah menggunakan hasil curian untuk mendukung orang-orang yang berpartisipasi dalam operasi tempur di Suriah.

Menurut kantor kejaksaan agung, usia para pencuri berkisar antara 23 dan 59 tahun. Kelompok dipimpin empat bersaudara.

Penggagas kelompok itu adalah si sulung, diidentifikasi oleh pengadilan sebagai Mirza Tamoor B, dan warga negara Jerman asal Pakistan.

Kaki tangannya adalah Kais, Lazhar, Leila, dan Omar BO, juga warga negara Jerman, sementara seorang lain Muhammad R. adalah warga negara Pakistan.

Mirza awalnya menyampaikan niat mengumpulkan sekitar US$ 111 ribu atau Rp 1,5 miliar untuk mendukung korban perang Suriah dengan memasang di halaman Facebook menampilkan gambar anak-anak yang tewas dalam pertempuran. Sejak itulah dia kemudian menghimpun para anggota yang jauh lebih muda.

Tidak dijelaskan bagaimana pertemuan mereka di media sosial saat melancarkan kampanyenya, atau melalui koneksi lain, tapi tujuan mereka dikatakan sama, yakni mencuri dan jihad.

Pembobolan terjadi antara Juli 2013 dan Agustus 2014. Terbukti aksi itu hanya gerakan simbolis daripada menguntungkan.

Para pencuri dilaporkan meraih hasil tidak begitu fantastis, sekitar US$ 21 ribu atau Rp 284, 5 juta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Editor : Nancy Junita
Sumber : Tempo.co

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper