Kabar24.com, SEMARANG - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menilai bahwa pemerintah perlu mengakui perjuangan panjang kaum santri dalam memberikan dukungan terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia.
"Ini perjuangan panjang dari kaum santri sekaligus untuk menunjukkan fakta sejarah bahwa 22 Oktober ketika Kiai Haji Hasyim Asy'ari mengatakan jihad itu sebenarnya bentuk integrasi politik yang luar biasa, tidak hanya integrasi masuk di sana tapi mendukung tidak boleh ada yang mengganggu NKRI," kata Ganjar di Semarang, Selasa (20/10/2015).
Hal tersebut disampaikan Ganjar seusai melepas rombongan Kirab Hari Santri Nasional 22 Oktober 2015 "Resolusi Jihad NU" untuk melanjutkan perjalanan ke Jakarta setelah beristirahat semalam di Pondok Pesantren Al-Itqon Semarang.
Ganjar mengungkapkan bahwa nasionalisme itu dapat tumbuh karena dibangun dan didukung 100 persen dari kelompok santri. "Hari Santri Nasional diberikan sebagai sesuatu bagian dari rekognisi pengakuan sebuah perjuangan sejarah panjang dalam mendukung NKRI," ujarnya.
Ganjar mengharapkan kaum santri dapat berbuat lebih banyak lagi bagi NKRI setelah mendapat pengakuan dari pemerintah. "Harapannya tidak hanya soal peringatan tapi kontribusi sesuai ikrar santri yang antara lain, mempertahankan NKRI, Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika, dan UUD 1945," katanya.
Setelah dilepas Gubernur Jateng Ganjar Pranowo, rombongan kirab berziarah ke makam Kiai Saleh Darat di daerah Bergota Semarang dan selanjutnya akan menghadiri peringatan Hari Santri Nasional pada 22 Oktober 2015 di Jakarta. []