Bisnis.com, JAKARTA—Kerajaan Arab Saudi menolak usulan agar negaranya menyerahkan penyelenggaraan haji kepada negara-negara Islam menyusul insiden Mina yang menewaskan lebih dari 750 orang bulan lalu.
Raja Salman mengatakan dirinya tidak akan membiarkan "tangan tersembunyi" yang mempolitisasi tragedi Mina dan memecah-belah umat Muslim.
"Pernyataan yang tidak bertanggung jawab yang bertujuan untuk mengeksploitasi insiden Mina dari kaca mata politik... Ini tidak akan mempengaruhi peran, tugas dan tanggungjawab Arab Saudi dalam melayani tamu Allah," kata Raja Salman dalam sebuah pernyataan yang disiarkan oleh pejabat Saudi Press Agency sebagimana dikutip BBC.co.uk, Selasa (13/10/2015).
Sebelumnya, seorang ulama Iran menyerukan agar penyelengaraan haji harus dikelola oleh negara-negara Islam lainnya.
Tuntutan ini disuarakan setelah lebih dari 1.480 jamaah haji meninggal dunia akibat terinjak-injak di Mina. Para pemimpin Iran menuduh Arab Saudi gagal dan melakukan tindakan bodoh terkait insiden tersebut.
Sejumlah negara menyebut insiden Mina telah menewaskan lebih dari 1.400 orang, tetapi keterangan resmi Arab Saudi menyebut ada 769 orang yang meninggal. Mereka kemudian menyerukan kehadiran badan independen untuk mengawasi penyelenggaraan haji.