Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

RI-MALAYSIA: Kerja Sama Bilateral Ditingkatkan

Menteri Luar Negeri RI Retno LP Marsudi sepakat dengan Menteri Luar Negeri Malaysia Datuk Anifah Aman, meningkatkan kerja sama bilateral RI-Malaysia dalam pertemuan Komisi Bersama untuk Kerja sama Bilateral (Joint Commission for Bilateral Cooperation/JCBC).
Retno Lestari Priansari
Retno Lestari Priansari

Kabar24.com, JAKARTA ---  Menteri Luar Negeri RI Retno LP Marsudi sepakat dengan Menteri Luar Negeri Malaysia Datuk Anifah Aman, meningkatkan kerja sama bilateral RI-Malaysia dalam pertemuan Komisi Bersama untuk Kerja sama Bilateral (Joint Commission for Bilateral Cooperation/JCBC).

"Malaysia adalah tetangga terdekat. Kita memiliki budaya dan sejarah yang serupa dan memiliki kepentingan dan masa depan yang sama," kata Menlu RI dalam keterangan pers dari Kementerian Luar Negeri RI yang diterima, di Jakarta, Senin (12/10/2015).

Pertemuan JCBC ke-14 antara Indonesia dan Malaysia pada tingkat Menteri Luar Negeri diselenggarakan di Kuala Lumpur pada Sabtu (10/10).

Pertemuan itu bertujuan untuk meningkatkan kerja sama bilateral di berbagai bidang dan juga mempersiapkan pertemuan konsultasi tahunan antara Presiden RI dan Perdana Menteri Malaysia, yang direncanakan dilaksanakan pada awal 2016.

Dalam pertemuan itu, kedua pihak sepakat untuk melakukan intensifikasi kerja sama ekonomi, khususnya di bidang perdagangan guna mencapai target perdagangan sebesar 30 miliar dolar AS pada 2015.

Mengingat Indonesia dan Malaysia merupakan dua produsen kelapa sawit terbesar di dunia, kedua Menlu sepakat untuk meningkatkan kerja sama industri kelapa sawit, termasuk dalammelawan kampanye negatif terhadap produk kelapa sawit, yang sering terjadi di pasar Eropa dan Amerika.

"Malaysia menyambut positif usul Indonesia untuk membentuk 'Council of Palm Oil Producer Countries' (CPOPCs) guna meningkatkan kerja sama antarprodusen dalam produksi dan promosi industri kelapa sawit," ujar Menlu Retno.

Kedua Menlu juga membahas isu pekerja migran Indonesia di Malaysia dan sepakat untuk bekerja sama dalam mengedepankan keselamatan, kesejahteraan dan hak pekerja migran Indonesia di Malaysia.

Kedua pihak memandang penting bahwa para pekerja migran mengetahui aturan dan mekasnisme yang berlaku di Malaysia, termasuk tentang deportasi suka rela.

Pada kesempatan itu, Menlu RI juga mengangkat isu terkait dengan hak pendidikan bagi anak-anak pekerja migran Indonesia di Malaysia.

Menlu Retno menyampaikan harapan agar kesepakatan antara Presiden RI dan PM Malaysia pada Februari 2015 mengenai hak pendidikan anak pekerja imigran Indonesia dapat ditindaklanjuti, termasuk pemberian izin pendirian "community learning center" (CLC).

"Pada tingkat teknis berbagai isu seperti izin pembukaan CLC dan izin bagi guru Indonesia untuk mengajar akan terus diselesaikan," kata dia.

Beberapa bidang kerja sama lain yang menjadi pembahasan dalam pertemuan JCBC ke-14 tersebut, meliputi perkembangan perundingan perbatasan, kerja sama hukum dan kekonsuleran, pendidikan, pertanian dan meteorologi.

Kedua pihak juga membahas perkembangan pembahasan tiga kelompok kerja JCBC, yaitu kelompok kerja politik, penyelesaian masalah perbatasan dan keamanan, masalah ekonomi, dan isu sosial budaya.

Selanjutnya, pertemuan JCBC ke-15 antara Indonesia dan Malaysia di tingkat Menteri Luar Negeri akan dilakukan di Indonesia pada paruh kedua tahun 2017.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Martin Sihombing
Sumber : ANTARA

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper