Obat Tradisional China
Sementara, Tu beralih ke obat-obatan herbal tradisional China dalam perburuan obat malaria yang lebih baik, setelah keampuhan obat-obat lama seperti chloroquine dan quinine menurun.
Dia menemukan, bahwa ekstrak tumbuhan Artemisia annua kadang efektif, tapi hasilnya tidak konsisten, jadi perempuan ilmuwan itu kemudian kembali ke literatur kuno, termasuk resep dari tahun 350, untuk mencari petunjuk.
Ini pada akhirnya membawa dia pada isolasi artemisinin, kelas baru obat anti-malaria, yang tersedia di Tiongkok sebelum mencapai Barat.
Tu (84) bekerja di China Academy of Traditional Chinese Medicine sejak 1965.
"Kita sekarang punya obat-obat yang membunuh parasit-parasit ini pada tahap sangat awal dari siklus hidupnya," kata Juleen Zierath, Ketua Komite Nobel.
"Mereka tidak hanya membunuh parasit-parasit ini tapi juga menghentikan penyebaran infeksi."
Tingkat kematian akibat malaria telah turun hingga 60 persen dalam 15 tahun terakhir meskipun penyakit itu masih berada di sekitar separuh juta orang per tahun, kebanyakan bayi dan anak-anak di bagian-bagian paling miskin Afrika.