Kabar24.com, JAKARTA-- Asep Syaifullah, 36, ayah Putri Nur Fauziah, bocah korban pembunuhan yang mayatnya ditemukan dalam kardus tak menyangka kejadian nahas akan menimpa putrinya.
Pasalnya, Putri selalu meminta izin kemana pun dia pergi, dan orangtua, serta keluarganya tahu keberadaan Putri.
Mau kemana pun, Putri selalu minta izin. Entah itu main ke rumah bibinya yang di dekat sini, ataupun ke rumah teman sebangkunya, Raisa,” ucap Asep, Senin (5/10/2015).
Putri ditemukan tewas dalam kardus di bawah Jembatan Sahabat, Kalideres, Jakarta Barat pada Jumat (2/10/2015). Sebelumnya, Putri dinyatakan hilang pada hari yang sama setelah pulang dari sekolahnya. Putri selama ini tinggal bersama ibu dan neneknya di Rawa Lele, RT 006 RW 07, Kalideres.
Walau sudah berpisah dari istrinya, Asep mengatakan, bahwa komunikasinya dengan Putri tak pernah putus. Asep menjelaskan, bahwa keluarga mestinya tahu Putri pergi ke mana, karena Putri tak pernah tak pamitan saat ingin pergi.
“Biasanya kan selalu ketahuan Putri pergi ke mana. Namun hari itu, dia langsung pergi sepulang sekolah, dan tidak ke rumah dulu. Kalau dia pulang dulu, pasti izin dan keluarga tahu di ke mana,” tutur Asep.
Asep menambahkan, kalau Putri adalah anak yang mandiri dan rajin. Itulah yang menyebabkan Putri berani berangkat dan pulang sekolah sendiri, padahal baru kelas 2 SD.
“Dia memang mandiri. Dia juga diberi kepercayaan wali kelasnya untuk memgang kunci lemari soalnya Putri selalu datang paling pagi,” ujarnya.
Polisi saat ini tengah memeriksa dua saksi potensial atas kasus pembunuhan Putri. Dua saksi ini menurut polisi merupaka warga di sekitar lokasi rumah Putri.