Kabar24.com, BRUSSELS - Presiden Dewan Uni Eropa Donald Tusk mengatakan gelombang migrasi Eropa dapat terjadi. Hal tersebut dikarenakan potensi kemenangan rezim Presiden Suriah Bashar al-Asaad.
"Selama kunjungan saya ke wilayah Yordania, Turki, dan Mesir, mereka mengingatkan saya satu hal," ungkap Tusk, seperti dilansir BBC, Selasa (6/10/2015).
"Potesi kemenangan Presiden Suriah Bashar al-Assad lebih memungkinkan karena keterlibatan Rusia dan Iran di Suriah yang dapat memunculkan gelombang migrasi berikutnya," lanjutnya.
Sebelumnya, pesan tersebut telah dikonfirmasi oleh Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan. Menurut perkiraan Turki, tiga juta pengungsi dari wilayah Aleppo berpotensi meninggalkan Suriah.
Sementara itu Erdogan telah sepakat dengan pemimpin Uni Eropa untuk menangani krisis pengungsi dalam beberapa hari mendatang.
"Kita butuh Turki. Komisi Eropa akan datang untuk membantu Turki," ungkap Kepala Komisi Eropa Jean Claude Juncker.
Selain itu, Juncker juga memuji Turki karena telah menerima 2,2 juta pengungsi Suriah. Ratusan ribu migran yang berasal dari Timur Tengah dan Afrika Utara telah tiba di Eropa tahun ini.
Sebelumnya, pada bulan lalu 28 anggota Uni Eropa sepakat dengan rencana pemindahan 120.000 migran selama dua tahun ke depan.