Kabar24.com, JAKARTA -- Masinton Pasaribu, anggota komisi III DPR RI, melaporkan adanya gratifikasi barang yang diterima oleh Menteri BUMN Rini Soemarno yang diberikan oleh Dirut Pelindo II RJ Lino.
"Perabotannya ini kursi sofa tiga dudukan satu buah senilai Rp 35 juta, kursi sofa satu dudukan dua buah masing-masing Rp 25 juta, meja sofa satu buah Rp 10 juta, kursi makan enam buah masing-masing Rp 3,5 juta, meja makan satu buah Rp 25 juta, dan perlengkapan ruang kerja satu set senilai Rp 59 juta. Total Rp 200 juta," ujar Masinton di Gedung KPK, Jakarta, Selasa (22/9/2015).
Menurut Masinton, data ini diterima dari laporan masyarakat. Dia mengaku menerima dokumen soal pengadaan ini sejak 16 Maret 2015 lalu.
Dalam nota dinas yang diterimanya tersebut, Lino memerintahkan kepada asisten manajer umum untuk pengadaan barang di rumah dinas menteri BUMN.
Masinton menambahkan, uang yang digunakan Lino untuk membeli barang-barang tersebut merupakan uang dari lembaga yang dipimpin Lino. "Iya, dari perusahaan Pelindo," tambah Masinton.
Politikus PDI Perjuangan tersebut masih enggan berkomentar untuk apa gratifikasi tersebut diberikan. "Belum, nanti biar disidik. Saya meneruskan informasi ini. Invoice ada, transfernya ada," ujar Masinton.
Namun, Kementerian BUMN Membantah tudingan Masinton itu. “Tidak benar bahwa Ibu Menteri menerima perabot rumah tangga seperti dituduhkan. Tuduhan tersebut mengada-ada dan tidak memiliki dasar yang kuat,” kata Kepala Bagian Komunikasi Publik Kementerian BUMN, Teddy Poernama, dalam siaran pers yang diterima Bisnis.com, Selasa (22/9).
Teddy mengungkapkan bahwa selama ini Menteri BUMN tidak pernah tinggal di kediaman resmi Jalan Widya Chandra IV. No 15 Jakarta Selatan. Rini Soemarno selama ini tinggal di kediaman pribadi. Sedangkan rumah jabatan dijadikan tempat aktivitas para anggota Darma Wanita KBUMN dan Ikatan Isteri Pimpinan BUMN (IIP BUMN) yang diselenggarakan sewaktu-waktu (tidak sehari hari). Menteri BUMN adalah pembina kedua organisasi tersebut.
“Memang ada 15 lukisan karya Ny. Betty RJ Lino, yang dipajang di rumah yang digunakan sebagai tempat pertemuan anggota Darma Wanita dan IIP BUMN,” ujarnya.
Rumah yang menjadi jatah menteri BUMN serta seluruh barang dan perabot di dalamnya adalah inventaris negara dan dikelola oleh Kementerian Sekretaris Negara. Rumah jabatan ini diserah terimakan kepada Biro Umum Kementerian BUMN pada tanggal 20 Oktober 2014.
Rumah jabatan tersebut sejak zaman menteri BUMN Dahlan Iskan pada tahun 2012 tidak pernah di tempati sampai saat ini. “Karena itulah rumah terasa kosong dan hampa, minus dekorasi seperti lukisan misalnya. Melihat hal tersebut Ny. Lino dalam kapasitasnya sebagai ketua Ikatan Isteri Pimpinan BUMN yang mempunyai hobi melukis berinisiatif memajang lukisan karyanya agar ruangan terlihat lebih asri,” jelas Teddy.
Selain lukisan, Ny, Betty Lino juga menempatkan satu set sofa dan beberapa barang lain pada bulan Maret 2015 “Pada Bulan itu pengadaan sofa baru masih dalam proses lelang. Baru beberapa pekan kemudian secara bertahap rumah dinas itu dipenuhi furniturnya,” kata Teddy. Sofa dan peralatan lainnya akan dikembalikan kepada Pelindo 2 mengingat statusnya sebagai barang inventaris Pelindo 2.
Sejak era menteri Rini Soemarno rumah jabatan digunakan sebagai tempat kegiatan anggota Darma Wanita dan IIP BUMN untuk acara kegiatan sosial kemasyarakatan dan keagamaan.Kementerian BUMN untuk tahun 2015 ini menggunakannya untuk tempat berbuka bersama wartawan dan direksi BUMN pada bulan Ramadhan lalu.