Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Krisis Timur Tengah: AS Ingatkan Risiko Campur Tangan Militer Rusia di Suriah

Menlu AS John Kerry mengingatkan Menlu Rusia Sergey Lavrov bahwa dukungan Moskow yang berkelanjutan terhadap Presiden Suriah Bashar al-Assad berisiko memperburuk dan memperluas konflik di negara itu.nn
Ilustrasi: Pemberontak  Suriah anti Rezim Bashar al-Assad /Reuters
Ilustrasi: Pemberontak Suriah anti Rezim Bashar al-Assad /Reuters

Kabar24.com, JAKARTA—Menlu AS John Kerry mengingatkan Menlu Rusia  Sergey Lavrov bahwa dukungan Moskow yang berkelanjutan terhadap Presiden Suriah  Bashar al-Assad berisiko memperburuk dan memperluas konflik di negara itu.

Kerry mengeluarkan pernyataan itu kemarin melalui hubungan telepon yang sudah ketiga kalinya dalam 10 hari terakhir dengan Lavrov, menurut seorang pejabat Kementerian Luar Negeri AS sebagaimana dikutip Aljazeera.com, Rabu (16/9/2015).

Sejauh ini AS terus menyelidiki apa tujuan kehadiran militer Rusia itu di Suriah. Presiden Rusia Vladimir Putin sebelumnya mengatakan bahwa tidak mungkin Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) bisa dikalahkan tanpa militer negara itu masuk ke Suriah.

"Menlu Kerry juga memastikan komitmen AS untuk memerangi ISIS dengan koalisi yang beranggotakan lebih dari 60 negara,” menurut pernyataan dari pemerintah AS.

 Disebutkan bahwa cara mencapai perdamaian di suriah adalah dengan penyelesaian lewat transisi politik, bukan dengan menggunakan senjata.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Saeno
Sumber : aljazeera.com
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper