Kabar24.com, JAKARTA-- Pengamat politik dari Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, Hariyadi, menilai peluang pasangan Rasiyo-Lucy Kurniasari untuk lolos sebagai calon wali kota dan wakilnya dari Partai Demokrat dan PAN cukup besar.
"Ini karena Pakde Karwo (Gubernur Jawa Timur Soekarwo, yang notabene Ketua DPD Partai Demokrat Jatim) memiliki kepentingan pilkada serentak bisa berlansung di daerahnya," kata Hariyadi kepada wartawan di Surabaya, Senin (7/9/2015).
Menurut dia, Partai Amanat Nasional (PAN) dalam situasi keharusan menopang penyelenggaraan pilkada. Meskipun bakal calon yang diusung bukan berasal dari PAN, namun sebelumnya PAN telah menyatakan dukungan pada pemerintahan Jokowi.
"Sebagai bentuk komitmen itu dengan mendukung terselenggaranya pilkada serentak di Jatim," tutur Hariyadi.
Dia menilai, dengan dengan keikutsertaan PAN menyukseskan pilkada serentak, berarti partai berlambang matahari terbit ini mendukung suksesnya pemerintahan.
"Suksesnya pilkada serentak, suksesnya pemerintahan," katanya.
Namun, lanjut dia, pasangan Rasiyo-Lucy Kurniasari kehilangan momentum dalam bersaing dengan pasangan yang diusung PDIP Tri Rismaharini dan Whisnu Sakti Buana. Sejatinya momentum yang "pas" ketiKa Rasiyo berpasangan dengan Dhimam Abror.
Saat itu, lanjut dia, pasangan ini mendapat apresiasi yang tinggi dari masyarakat karena diangap sebagai penyelamat demokrasi.
"Tetapi sayangnya tidak bisa lolos dalam proses verifikasi," katanya.
Hanya Mainan
Hariyadi mengatakan, momentum tersebut tidak didapat lagi pada pasangan Rasiyo-Lucy. Dengan kegagalan pada pendaftaran sebelumnya, masyarakat akhirnya mempunyai penilaian bahwa proses politik yang terjadi hanya mainan partai politik.
"Masyarakat hanya melihatnya sebagai mainan partai politik saja," katanya.
Dosen politik Unair ini tak yakin mantan Sekda Pemprov Jatim Rasiyo dan mantan anggota DPR Lucy Kurniasari bisa menandingi elektabilitas Risma-Whisnu.
"Dipasangkan dengan siapapun, dengan Ahok sekalipun sulit bisa menyaingi Risma-Whisnu karena momentumnya hilang," ujarnya.
Berbeda dengan itu, Wakil Ketua Tim Pemenangan Rasiyo-Lucy, Arsyad mengatakan, optimistis pasangan yang diusung bisa bersaing dengan calon petahana.
Dia menegaskan, dengan latar belakang sebagai mantan Sekda Pemprov Jatim dan Kepala Dinas Pendidikan Jatim Rasiyo mempunyai dukungan dari para guru dan elemen masyarakat lainnya.
"Massa dari kalangan guru saya kira cukup besar. Beliau kan latar belakangnya guru," katanya.
Waktu Tersisa
Sedangkan, Lucy Kurnisari dengan pengalaman sebagai mantan anggota DPR pada periode 2009-2014 mempunyai modal pengalaman dalam bidang politik.
"Bu Lucy kan orang politik, pernah terjun ke lapangan," tuturnya.
Arsyad menegaskan, meski waktu yang tersisa untuk melakukan sosilisi ke masyarakat hanya berkisar 2 bulan, pasangan yang diusung oleh PAN dan Partai Demokrat bisa menggalang dukungan yang besar.
Dia mengungkapkan, saat pilkada di Bojonegoro, meski calon yang diusung yakni Suyoto elektabiulitas minim, namun akhirnya menang.
"Pengalaman kita usung Pak Yoto di Bojonegoro dengan elektabilitas dan popularitas di bawah 5 persen, tapi akhirnya menang," katanya.
Arsyad menambahkan, keyakinan pasangan Rasiyo-Lucy menang dalam Pilkada Surabaya ditunjukkan dengan besarnya dukungan dari kalangan DPP PAN dan Demokrat.
Pada saat pendaftaran, Selasa (8/9/2015) beberapa petinggi partai akan ikut dalam proses pendaftaran di KPU Surabaya.
"Dari PAN akan hadir Ketua umum DPP PAN, Zulkifli Hasan dan Sekjen Edi Suparno serta jajarannya. Sedangkan Partai demokrat, Sekjen DPP Partai Demokrat Hinca Panjaitan, Ketua Bappilu Edi Baskoro Yudhoyono," ujarnya.