Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IORA 2015: Padang Ditargetkan Jadi Pintu Perdagangan Kawasan Barat

Pemerintah Kota Padang menargetkan daerahnya menjadi gerbang perdagangan kawasan barat Indonesia, meski tidak masuk dalam prioritas pengembangan infrastruktur utama di Sumatra.
Persiapan Padang Internasional Dragon Boat (PIDB)/Antara-Iggoy el Fitra
Persiapan Padang Internasional Dragon Boat (PIDB)/Antara-Iggoy el Fitra

Bisnis.com, PADANG--Pemerintah Kota Padang menargetkan daerahnya menjadi gerbang perdagangan kawasan barat Indonesia, meski tidak masuk dalam prioritas pengembangan infrastruktur utama di Sumatra.

Wali Kota Padang Mahyeldi Ansharullah menyesalkan kebijakan pemerintah yang tidak memprioritaskan pembangunan infrastruktur pantai barat, padahal kawasan itu merupakan akses terdekat untuk pasar Asia Selatan, Timur Tengah dan Afrika.

Pantai barat tidak dijadikan prioritas utama pembangunan infrastruktur di Sumatra. Padahal potensinya besar, kami ingin Padang jadi gerbang untuk perdagangan di wilayah barat, katanya, Senin (7/9/2015).Dia mengatakan perhelatan Indian Ocean Rim Association (IORA) bulan depan di Padang akan menjadi langkah awal untuk pengembangan kawasan barat. Pertemuan tersebut diikuti menteri luar negeri dari 26 negara di kawasan Samudera Hindia.

Mahyeldi mengungkapkan pertemuan itu akan memfokuskan enam bidang kerjasama a.l perdagangan, perikanan, pariwisata, pertanian, mitigasi bencana, dan pendidikan.

Kota Padang, imbuhnya, ditargetkan menjadi pintu perdagangan kawasan barat. Untuk mencapai misi itu, sejumlah kemungkinan kerjasama dengan pemerintah Qatar untuk pengembangan sektor pariwisata, dan pemerintah kota Chennai, India, Kota Perth, Australia, dan Afrika Selatan sudah dijajaki.Dalam waktu dekat, kami kerjasama sister city dengan Perth, Australia. Fokusnya di bidang perdagangan, peternakan, dan pendidikan, ujarnya.

Dia mengatakan sudah membentuk tim untuk menindaklanjuti masing-masing rencana kerjasama dengan Australia, India, Qatar, dan Afrika Selatan. Meski sudah ada penjajakan, Mahyeldi mengakui infrastruktur yang masih minim di daerah itu bisa menghambat kerjasama. Namun, dia optimistis mampu membawa investasi asing untuk mengembangkan kawasan tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Heri Faisal

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper