Bisnis.com, JAKARTA -- Rektor Institut Pertanian Bogor Herry Suhardiyanto mengatakan banyaknya inovasi yang telah diciptakan IPB ternyata masih belum siap masuk ke dunia industri untuk diproduksi masal dan dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat luas.
Menurutnya, inovasi yang dikembangkan di IPB masih dalam tahap customisasi.
"Untuk mencapai tahap komersialisasi harus melalui tahap customisasi, disesuaikan dulu dengan kebutuhan masyarakat. Baru itu ada tahap uji coba produksi," papar Herry dalam acara IPB Investment Summit di Hotel Sultan, Jakarta, Kamis (3/9/2015).
Herry juga mengakui, bahwa antusiasme dari investor terhadap inovasi yang dikembangkan IPB masih rendah. Padahal, dikatakannya kebutuhan masyarakat sangat besar.
"Karena itu kita dorong terus, kembangkan terus. Selama ini kan kita buat bussines meeting tapi kali ini kita kemas dalam satu forum yang lebih besar di IPB Investment Summit," ungkapnya.
Menurut Herry, dengan adanya forum bersama, investor dapat menyatukan pikiran antara inovator dan investor agar proses hilirisasi semakin cepat.
"Ini kan bagi kami sudah prospektif tapi belum tentu bagi pengusaha ini prospektif. Maka sekarang ini sudah kita evaluasi," tuturnya.
Di lain kesempatan, Direktur Jenderal Direktorat Jenderal Penguatan Inovasi Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) Jumain Appe mengatakan bahwa inovasi yang dihasilkan di tingkat perguruan tinggi masih dalam tahap 5 yaitu proses inkubasi.
Sedangkan untuk masuk ke industri, inovasi harus sudah dalam tahap 7 yaitu readyness level.
Untuk itu, kata Jumain, Kemenristekdikti membantu menjembatani dengan cara melakukan pembinaan agar inovasi yang dihasilkan di perguruan tinggi sampai pada tahap readyness level dan siap untuk masuk ke dunia industri.
"Saat ini kita sudah melakukan pembinaan 34 inovasi dari perguruan tinggi dan mempertemukan investor dengan peneliti," ujar Jumain.