Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

POLRI KEJAR KELOMPOK SANTOSO: Manfaatkan Kemarau, Polri Tambah Pasukan di Poso

Polri memanfaatkan musim kemarau untuk menambah pasukan dan melakukan operasi untuk mengejar kelompok teroris yang dipimpin oleh Santoso di Poso, Sulawesi Tengah.
Ilustrasi: Rekonstruksi tersangka teroris Poso Abdul Madjid (tengah) dan Isnaini alias Doni (tak tampak), di salah satu tempat hiburan di Jl Sumatera, Surabaya, Senin (7/4/2014)./Antara-Eric Ireng
Ilustrasi: Rekonstruksi tersangka teroris Poso Abdul Madjid (tengah) dan Isnaini alias Doni (tak tampak), di salah satu tempat hiburan di Jl Sumatera, Surabaya, Senin (7/4/2014)./Antara-Eric Ireng

Bisnis.com, BOGOR—Polri memanfaatkan musim kemarau untuk menambah pasukan dan melakukan operasi untuk mengejar kelompok teroris yang dipimpin oleh Santoso di Poso, Sulawesi Tengah.

Jenderal Pol Badrodin Haiti, Kapolri, mengatakan aparat keamanan harus melakukan operasi untuk mengejar kelompok teroris yang dipimpin Santoso.

Hal tersebut dilakukan untuk membatasi perkembangan kelompok yang beroperasi di sekitar Gunung Biru tersebut.

“Kalau kami tidak melakukan pengejaran secara intensif, nanti kelompok mereka akan terus berkembang,” kata Kapolri di Istana Bogor, Jawa Barat, Senin (24/8/2015).

Badrodin menuturkan selama ini Polri mengalami kesulitan dalam mengejar kelompok teroris yang dipimpin Santoso. Pasalnya, kelompok tersebut bergerak di dalam hutan dengan luas areal sekitar 60 kilometer.

Menurutnya, terbatasnya peralatan komunikasi dan tidak dibekalinya anggota Polri dengan kemampuan survival menjadi penyebab anak buahnya kesulitan mengejar kelompok tersebut.

“Di sana alat komunikasi tidak bisa, kemudian mencari jejak juga sulit. Mau cari info dari masyarakat, siapa yang ada di sana,” ujarnya.

Dalam kesempatan tersebut, Badrodin juga mengatakan pihaknya menduga ada warga negara asing yang bergabung ke dalam kelompok Santoso.

Meski demikian, pihaknya belum dapat memastikan apakah ada dukungan finansial dari Islamic State of Iraq-Syria (ISIS) kepada kelompok tersebut.

“Finansial mereka, memang ada beberapa donatur dari dalam negeri yang memberikan sumbangan suka rela, tetapi kami belum mendeteksi adanya kaitan finansial mereka dengan ISIS,” ucapnya. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Lili Sunardi
Editor : Saeno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper