Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

POLRI KEJAR KELOMPOK SANTOSO: Tak Diizinkan Berlatih di Batujajar, Kapolri Pertimbangkan Kirim Brimob ke Inggris

Kapolri Jenderal Pol. Badrodin Haiti mulai mempertimbangkan tawaran dari negara lain untuk melatih Brimob, setelah ajakan latihan dengan pasukan Raider TNI hanya diizinkan di Rindam bukan Batujajar, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat.
Ilustrasi: Anggota Brimob Polda Jatim melakukan penjagaan saat rumah milik terduga anggota Negara Islam Suriah dan Irak (ISIS) berinisial HM digeledah, di Jalan Ade Irma Suryani, Malang, Jawa Timur, Kamis (26/3/2015)./Antara-Hayu Yudha
Ilustrasi: Anggota Brimob Polda Jatim melakukan penjagaan saat rumah milik terduga anggota Negara Islam Suriah dan Irak (ISIS) berinisial HM digeledah, di Jalan Ade Irma Suryani, Malang, Jawa Timur, Kamis (26/3/2015)./Antara-Hayu Yudha

Kabar24.com, JAKARTA -- Kapolri Jenderal Pol. Badrodin Haiti mulai mempertimbangkan tawaran dari negara lain untuk melatih Brimob, setelah ajakan latihan dengan pasukan Raider TNI hanya diizinkan di Rindam bukan Batujajar, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat.

Seperti diketahui Batujajar merupakan tempat Pusat Pendidikan Pasukan Khusus (Pusdikpassus), untuk melatih pasukan yang hendak bergabung dengan Kopassus.

"Panglima [TNI] sudah berikan jawaban, bahwa tidak dilakukan di Batujajar. Tetapi dilakukan di Rindam-Rindam. Saya pikir, kalau di Rindam sama saja dengan latihan-latihan lain. Oleh karena itu, kita akan terima tawaran dari beberapa negara," kata Kapolri di Mabes Polri, Jakarta, Jumat (21/8/2015).

Negara yang dimaksud, kata Badrodin, adalah Inggris.

Menurut Badrodin, negara yang dipimpin Ratu Elizabeth itu memiliki tempat latihan tertentu baik dari unsur militer maupun kepolisian.

"Tergantung kemampuan yang kita minta," kata mantan Badrodin.

Tempo hari beredar surat dari Kapolri yang menyatakan keinginan Polri mengikutsertakan Brimob dalam latihan dengan pasukan Raider TNI.

Keikutsertaan itu dilakukan agar Brimob memperoleh kemampuan perang di hutan, sehingga mempermudah operasi pengejaran teroris Santoso, di Poso, Sulteng.

"Kan berbeda dengan kemampuan yang sudah ada di kita. Bagaimana cara kita bertahan, bagaimana sistem evakuasinya di daerah-daerah operasi. Semuanya harus kita pelajari," katanya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dika Irawan
Editor : Saeno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper