Bisnis.com, PADANG--Pemerintah Provinsi Sumatra Barat menargetkan penyerapan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) bisa mencapai 70% sampai kuartal ketiga tahun ini untuk mendorong pertumbuhan ekonomi daerah.
Penjabat (Pj) Gubernur Sumbar Reydonnyzar Moenek mengatakan optimistis target itu terpenuhi mengingat saat ini realisasi penyerapan APBD sudah di atas 40% dan masuk lima daerah dengan angka serapan tertinggi.Sumbar termasuk yang tinggi. Kami optimistis di kuartal ketiga bisa di kisaran 55% sampai 70%, lalu di akhir tahun 85% sampai 97%, kata Moenek, Selasa (18/8/2015).
Dia meyakini dengan rangkap jabatan yang dipegangnya, yakni Pj Gubernur Sumbar sekaligus Dirjen Keuangan Daerah Kementerian Dalam Negeri akan membantu percepatan realisasi penyerapan anggaran di daerah itu.Sebab, selain sebagai pelaksana anggaran, dia juga bertanggungjawab untuk melakukan monitoring dan evaluasi guna mempercepat realisasi penyerapan anggaran.
Apalagi, secara umum tidak ada persoalan hukum yang bakal menghambat penyerapan APBD Sumbar, sehingga setiap lembaga bisa bekerja optimal memenuhi target penyerapan untuk mendorong pembangunan.Sebelumnya, kinerja penyerapan anggaran disorot publik karena terbilang lambat. Dampaknya belanja pemerintah sepanjang semester pertama tahun ini belum mampu menopang pertumbuhan ekonomi yang kian melemah akibat tekanan global.
Dia mengatakan secara nasional serapan belanja APBD provinsi per Juni 2015 hanya 25,92%. Penyebab rendahnya serapan itu adalah lambatnya penyusunan dan penetapan RAPBD provinsi 2015.Seperti Aceh baru ditetapkan Februari, DKI baru ditetapkan 21 April, yang begini harus diperbaiki, ujarnya.
Selain itu, proses di unit layanan pengadaan (ULP) yang memerlukan waktu, banyaknya pekerjaan atau pihak ketiga yang menarik anggaran di triwulan IV, serta prinsip kehati-hatian yang dilakukan kepala daerah untuk menghindari kasus hukum.