Bisnis.com, JAKARTA — Pemerintah dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2016 bersikap moderat dengan mematok target pembangunan khususnya tingkat kemiskinan sebesar 9%-10% sama dengan 2015 sebesar 10,3%.
Menurut sumber Bisnis yang mengetahui masalah ini, tingkat pengangguran terbuka dalam rancangan undang-undang APBN 2016 dipatok dalam rentang 5,2% - 5,5%, atau lebih optimistis ketimbang APBN-P 2015, sebesar 5,6%.
Sementara itu, rasio gini atau tingkat ketimpangan kesejahteraan dalam RAPBN 2016 ditarget 0,39 atau semakin menyempit dari target APBN-P 2015 yang dipatok sebesar 0,40.
Indeks 0 menunjukkan kemerataan kesejahteraan, angka semakin besar mewakili ketimpangan.
Adapun Indeks Pembangunan Manusia dalam target pembangunan tahun depan dipatok sebesar 70,1 atau lebih optimistis ketimbang APBN-P 2015 sebesar 69,4.
Data dari United Nation Development Programme, pada 2013 Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Indonesia berada di peringkat 108 dari 187 negara yang dinilai.
Seperti dijadwalkan, Presiden RI Joko Widodo akan menyampaikan pidato Nota Keuangan di hadapan Parlemen dan penyampaian RUU APBN 2016 kepada pimpinan DPR pada har ini (Jumat, 14/8/2015).
Perbandingan Target Pembangunan
2015 2016
Kemiskinan (%) 10,3 9-10
Tingkat Pengangguran Terbuka (%) 5,6 5,2-5,5
Gini (rasio) 0,40 0,39
IPM (skor) 69,4 70,1