Bisnis.com, MANADO—Masih ingat dengan Santoso Januwarsono? Dia pernah dicopot dari jabatannya sebagai General Manager PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) Wilayah Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, dan Gorontalo (Suluttenggo) pada Januari tahun ini.
Hal itu ditengarai hanya karena Janu—sapaan akrab Santoso Januwarsono—memaparkan kondisi kelistrikan di wilayah kerjanya langsung kepada Presiden Joko Widodo sehingga dianggap melangkahi wewenang direksi.
Padahal, awalnya pria kelahiran Karanganyar, 21 Januari 1962 itu hanya diajak Gubernur Gorontalo Rusli Habibie untuk mendampinginya bertemu dengan Presiden Jokowi guna menyampaikan kondisi kelistrikan di wilayah Suluttenggo.
Kini, Santoso Januwarsono dinobatkan sebagai dokter pertama pada Program Studi Ilmu Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sam Ratulangi, Manado.
Dalam disertasinya, ayah tiga anak itu membahas mengenai Faktor Determinan Kebahagiaan Kerja dan Pengaruhnya terhadap Kinerja Karyawan. Adapun studinya dilakukan pada PLN Suluttenggo tempat bekerja yang pernah dipimpinnya.
“Hasil penelitian menunjukkan faktor determinan kebahagiaan kerja adalah perilaku kepemimpinan, karakteristik individu, kepercayaan organisasional, budaya organisasi, dan kepuasan kerja,” ujarnya dalam sidang terbuka doktor di Rektorat Universitas Sam Ratulangi, Manado, Kamis (13/8/2015).
Menurutnya, perilaku kepemimpinan berpengaruh positif signifikan terhadap kebahagiaan kerja pada karyawan PLN Suluttenggo.
Temuan penelitian ini menunjukkan perilaku kepemimpinan berpengaruh positif signifikan terhadap budaya organisasi. Hal itu berarti semakin baik perilaku kepemimpinan diterapkan, maka semakin baik pula budaya organisasi diimplementasikan di PLN Sulutenggo.
Selain itu, kepercayaan organisasional berpengaruh positif signifikan terhadap kepuasan kerja di PLN Suluttenggo. Hal ini berarti semakin baik kepercayaan organisasional diterapkan, maka akan meningkatkan kepuasan kerja dari karyawan.
Sebagaimana diketahui, karyawan PLN dipenuhi berbagai tekanan, terutama banyaknya komplain dari masyarakat karena sering terjadinya pemadaman listrik di berbagai daerah.
Dengan demikian, penelitian itu dinilai sangat bermanfaat untuk diketahui di tengah tekanan bertubi-tubi melanda karyawan perusahaan pelat merah itu.