Bisnis,com, HANOI- Menteri Luar Negeri Amerika Serikat John Kerry optimistis bahwa rencana ambiusius pakta perdagangan Pacific selesai tahun ini dan kesepaaktan nuklir dengan Iran belum lama ini membuktikan rintangan dalam perjanjian internasional bisa diatasi.
Kerry mengatakan banyak tantangan yang menghadang pembentukan Kemitraan Trans-Pasifik terutama mengenai isu otomotif tapi AS, katanya, akan melakukan segalah daya dan upaya untuk mewujudkan rencana itu.
“Kami bisa menyelesaikan negosiasi ini pada akhir tahun dan kami akan melakukan langkah apapun untuk mengatasi berbagai perbedaan pendapat,” ujarnya di hadapan para mahasiswa di Vietnam, Jumat (7/8).
AS terinspirasi untuk membentuk Kemitraan Trans-Pasifik (Trans-Pacific Parrtnership) sebagai kekuatan regional yang besar yang meliputi 12 negara yang secara keseluruhan memiliki total GDP sebesar US$28 triliun di antaranya Australia, Jepang dan AS sendiri.
Kerry menyamakan pembicaraan mengenai pembentukan kemitraan di Pasifik itu dengan pembicaraan nuklir Iran dan enam negara lainnya yang berlangsung selama 18 bulan untuk mencabut sanksi dengan imbalan pembatasan aktivitas nuklir untuk tujuan damai.
“Ketika ada 12 negara bersama-sama, situasinya akan sangat rumit. Tapi saya katakan, kami baru saja bernegosiasi dengan Iran. Ada enam negara yang memiliki keahlian masing-masing dnegna opini masing-masing dan kami harus menyepekati hal apa saja yang akan dinegosiasikan dengan Iran,” tambahnya.
Hal demikian, lanjutnya, juga serupa dengan proses pembentukan Kemitraan Pasifik. Kemitraan itu akan mengkoneksikan 12 negara untuk menghapus hambatan perdagangan dan mengharmonisasi duaperlima ekonomi dunia dan sepertiga perdagangan internasional.
Menteri Perdagngan dari ke-12 negara mendiskusikan mengenai pakta ini , di mana akan dimulai dari Jepang ke Cile. Mereka mengatakan secara garis besar kesepakatan telah tercapai meski gagal menyelesiakan beberapa perbedaan dalam pebicaraan pekan lalu di Hawai.
Kerry datang ke Hanoi untuk menemui Preasiden Vietnam Truong Tan Sang dan dia mengatakan pertemuan itu sangat krusial menyelesaikan berbagai isu yang menghambat pelaksanaan kemitraan.
“Salah satu hal penting saat ini bagi kami untuk tetap bertahan dalam negosiasi, bukan mundur ke belakang, tapi untuk menyelesaikannya di mana Vietnam merupakan kontributor yang penting,” lanjutnya.
Dominasi dunia ekspor Vietnam bisa menjadi keuntungan terbesar bagi pakta karena pertanian dan perikanan negara itu, tenaga buruh yang murah serta pertumbuhan sektor manufaktur khususnya tekstil, alas kaki, telepon dan televisi dengan investor seperti Samsung, LG dan Microsoft.
Vietnam memiliki beberapa persoalan terkait pembentukan pakta termasuk isu yang berhubungan dengan tenaga kerja yang menurut Kerry bisa diselesaikan.
“Saya kira pemerintah Vietnam sangat siap bersama kami untuk melengkapi pembicaraan mengenai pakta ini,” pungkasnya.(Reuters)