Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bentrokan Antarsuku di Sudan Selatan

Bentrokan dan baku-tembak sengit berkecamuk pada Sabtu (1/8) antar-kelompok anggota suku yang bersenjata di Yambio --Ibu Kota Negara Bagian Equatoria Barat di Sudan Selatan, kata menteri luar negeri di negara bagian tersebut.
Kisruh di Sudan Selatan membuat warganya melarikan diri dari negera itu. Sebanyak 31 imigran gelap asal Sudan berhasil ditangkap ketika berada di Pantai Sawarna, Kab Lebak, Banten, Kamis (14/11). Mereka diamankan saat akan menyebrang ke Australia setelah kabur dari Rumah Detensi di Bogor, Jabar. /antara
Kisruh di Sudan Selatan membuat warganya melarikan diri dari negera itu. Sebanyak 31 imigran gelap asal Sudan berhasil ditangkap ketika berada di Pantai Sawarna, Kab Lebak, Banten, Kamis (14/11). Mereka diamankan saat akan menyebrang ke Australia setelah kabur dari Rumah Detensi di Bogor, Jabar. /antara

Bisnis.com, KHARTOUM -  Bentrokan dan baku-tembak sengit berkecamuk pada Sabtu (1/8) antar-kelompok anggota suku yang bersenjata di Yambio --Ibu Kota Negara Bagian Equatoria Barat di Sudan Selatan, kata menteri luar negeri di negara bagian tersebut.

Bentrokan tersebut membuat sejumlah pemuda dan tentara pemerintah tewas, kata Charles Kisanga, Menteri Penerangan Negara Bagian Equatoria Barat, di dalam satu pernyataan, sebagaimana diberitakan Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Ahad pagi. Tapi ia tidak menyebutkan jumlah korban secara pasti.

"Bentrokan itu menimbulkan kepanikan di kalangan warga kota tersebut," katanya. Ia menambahkan bentrokan itu memaksa sebagian besar warga menyelamatkan diri ke pangkalan misi PBB tak jauh dari sana.

Sudan Selatan terperosok ke dalam kerusuhan pada Desember 2013, ketika pertempuran meletus antara tentara yang setia kepada Presiden Salva Kiir dan pembelot yang dipimpin oleh mantan wakil Riek Machar.

Konflik tersebut segera berubah menjadi perang habis-habisan, dan kerusuhan berubah menjadi bentrokan antar-suku, antara Suku Dinka --asal Presiden Kiir, dan Suku Nuer, asal Riek Machar.

Bentrokan itu telah menewaskan ribuan warga Sudan Selatan dan memaksa sebanyak 1,9 juta orang lagi meninggalkan rumah mereka.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Martin Sihombing
Sumber : Antara/Xinhua-OANA
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper