Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menargetkan dapat menyelesaikan perjanjian perdagangan bebas dengan Turki, untuk meningkatkan nilai perdagangan kedua negara.
Dalam pernyataan pers bersama dengan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, Presiden Jokowi mengatakan telah sepakat untuk merealisasikan berbagai kerja sama ekonomi antarkedua negara. Salah satunya adalah pembahasan perjanjian perdagangan bebas dengan Turki yang belum dimiliki pemerintah.
"Yang berkaitan dengan hambatan perjanjian perdagangan bebas yang belum dimiliki, tadi sudah kami sampaikan target kami adalah tahun ini dapat diselesaikan," kata Presiden Jokowi di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (31/7/2015).
Presiden Jokowi menuturkan pemerintah kedua negara juga akan segera menyelesaikan hambatan dalam perdagangan yang selama ini dilakukan, termasuk upaya perbaikan birokrasi untuk meningkatkan nilai perdagangan kedua negara.
Menurutnya, pemerintah kedua negara juga menyepakati peningkatan kerja sama di bidang peralatan militer dan pembuatan kapal-kapal kecil.
Selama ini kerja sama di kedua sektor tersebut belum tergarap maksimal karena beberapa hambatan yang ada.
"Juga kerja sama pembangkit listrik tenaga gas akan kami realisasikan secepatnya," ujar Presiden.
Presiden juga menyebutkan komisi bersama sektor ekonomi Indonesia-Turki harusmelakukan pertemuan pada tahun ini, untuk membahas potensi yang dapat dikerjasamakan oleh pengusaha di kedua negara.
Saat ini, Indonesia dan Turki bersama tiga negara lainnya menjalin kerjasama Meksiko, Indonesia, Korea Selatan, Turki, dan Australia (MIKTA).
Organisasi yang terbentuk pada September 2013 tersebut menjadi kekuatan tengah yang bekerjasama untuk pembangunan komunitas internasional.