Kabar24.com, JAKARTA- Masa Orientasi Peserta Didik Baru (MOPDB) atau yang lebih dikenal dengan sebutan Masa Orientasi Siswa (MOS) kerap pintu bagi terjadinya kekerasan terhadap siswa. Kasus kekerasan pada siswa baru saat tahun ajaran baru sudah berulangkali terjadi tanpa ada solusi.
Namun, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Anies Baswedan mengatakan tidak akan menghapuskan kegiatan tersebut ataupun melarang diadakannya MOS.
Menurut Anies, masa orientasi adalah masa siswa baru mengenal lingkungan dan budaya di sekolah barunya. Jadi jika dihilangkan justru akan membuat siswa baru susah beradaptasi di lingkungan yang baru.
"Yang harus dihapuskan adalah perpeloncoannya bukan kegiatannya," kata Anies.
Anies juga menambahkan, seharusnya dalam masa orientasi dijadikan sekolah sebagai ajang mengenalkan budaya serta aturan sekolah kepada siswa barunya.
"Penumbuhan budi pekerti juga harus diajarkan dan diterapkan sejak masa orientasi," ujar mantan rektor Universitas Paramadina ini.
Selain menjadikan MOS sebagai pengenalan budaya sekolah kepada siswa, sekolah juga harus memaparkan kepada orangtua peserta didik rencana pembelajaran di sekolah tersebut.
"Orangtua kan menitipkan anaknya ke sekolah, maka sudah seharusnya sekolah memaparkan rencana belajar kedepan agar ada interaksi juga antara wali murid dan sekolah," tuturnya.