Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

ERUPSI GUNUNG RAUNG: Abu Vulkanik Kembali Tersebar ke Jember

Sebaran abu vulkanik Gunung Raung yang sejak Minggu (19/7) bergerak ke utara dan barat laut, mulai Selasa siang kembali mengarah ke arah Kabupaten Jember, Jawa Timur.
Gunung Raung mengeluarkan awan panas terlihat dari Desa Desa Melaten, Bondowoso, Jawa Timur, Minggu (12/7)./JIBI-Antara/Zabur Karuru
Gunung Raung mengeluarkan awan panas terlihat dari Desa Desa Melaten, Bondowoso, Jawa Timur, Minggu (12/7)./JIBI-Antara/Zabur Karuru

Kabar24.com, JAKARTA--Sebaran abu vulkanik Gunung Raung yang sejak Minggu (19/7) bergerak ke utara dan barat laut, mulai Selasa siang kembali mengarah ke arah Kabupaten Jember, Jawa Timur.

Komandan Satuan Tugas Penanggulangan Bencana (Satgas PB) Gunung Raung Kabupaten Bondowoso Letkol (Arh) Sudrajat kepada Antara menjelaskan bahwa sejak Selasa pagi hingga siang, debu tipis masih turun di sejumlah kecamatan di Bondowoso.

"Namun sekitar pukul 15.00 WIB abu bergerak ke arah barat daya atau mengarah ke Jember," kata perwira TNI AD yang sehari-hari sebagai Komandan Kodim Bondowoso itu. Ia menjelaskan bahwa abu gunung berketinggian 3.332 meter dari permukaan laut yang terletak di perbatasan Kabupaten Bondowoso, Banyuwangi dan Jember, itu sejak Minggu (19/7) mengguyur sejumlah desa di beberapa kecamatan, seperti Kecamatan Sumber Wringingi, Sempol, Tlogosari, Wonosari, Tapen, Pujer, Tamanan dan Kota Bondowoso.

Satgas PB Gunung Raung langsung mendistribusikan puluhan ribu masker kepada para warga yang memerlukan. Sementara itu pada Selasa pamandangan di atas kawah Gunung Raung tertutup kabut tebal dan asap (debu) mencapai ketinggian 2.000 hingga 3.000 meter dari permukaan kawah. Sony Firdaus, seorang warga di Desa Sumber Wringin, mengemukakan sejak Selasa sore abu yang turun di wilayahnya tidak setebal dua hari sebelumnya. Hanya saja warga sejak pagi hingga siang mendengar suara gemuruh berkali-kali dari kawah Gunung Raung.

Mengenai dampak pada pertanian warga, guru pertanian itu mengemukakan banyak petani yang menyelamatkan tanamannya dengan disiram atau disemprot menggunakan air. "Ada juga yang menggunakan mesin semprot untuk membersihkan debu-debu itu. Lahan pertanian yang sekarang ada umumnya tanaman kubis. Karena debu tidak seberapa tebal, sepertinya tidak terlalu berpengaruh pada tanaman warga," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Sumber : Antara

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper