Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

GUNUNG RAUNG MELETUS: 227 Penerbangan Dibatalkan

Sebanyak 227 penerbangan terdiri dari 160 rute domestik dan 117 rute internasional dipastikan batal terbang dari Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai.
Penumpang mencari informasi di layanan customer sercive Bandar Udara I Gusti Ngurah Rai/Bisnis.com-Feri Kristianto
Penumpang mencari informasi di layanan customer sercive Bandar Udara I Gusti Ngurah Rai/Bisnis.com-Feri Kristianto

Kabar24.com, BADUNG-- Sebanyak 227 penerbangan terdiri dari 160 rute domestik dan 117 rute internasional dipastikan batal terbang dari Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai.

Pembatalan penerbangan tersebut dampak ditutupnya bandara internasional ini selama 19,5 jam, terhitung mulai Kamis (9/7/2015) pukul 23.00 hingga Jumat (10/7/2015) pukul 21.30 WITA.

Manajemen bandara belum menghitung jumlah penumpang yang gagal terbang akibat penutupan itu. Namun, berdasarkan data manajemen bandara, pergerakan penumpang di bandara ini mencapai 44.757 orang per hari.

GM Angkasa Pura 1 Bandara Ngurah Rai Trikora Harjo menjelaskan penyebab penutupan karena informasi dari ASTM dan Volcanic Ash Advisory Centers (VAAC)‎ yang menyatakan abu letusan Gunung Raung mengarah ke Pulau Bali.

Debu itu berada di ketinggian 17.000-20.000 kaki dan mengarah ke timur sehingga menutupi seluruh rute dan dan menuju Bali.

“Ini dasar keputusan dan itu sangat membahayakan," tegasnya, Jumat (10/7/2017).

Penerbangan Internasional

Dia menegaskan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan seluruh maskapai guna memberikan pelayanan kepada penumpang. Pengelola bandara memutuskan menutup konter pelayanan chek-in.

Penumpang tujuan rute internasional yang sudah masuk imigrasi akan diberi kemudahan untuk keluar lagi.

Bagi pesawat yang terparkir di bandara, maskapai akan dibebaskan membayar biaya parkir penginapan.

Pantauan di lapangan, sejumlah penumpang tujuan domestik dan internasional terpaksa kembali ke hotel dan penginapan masing-masing yang difasilitasi bus oleh maskapai. Arus penumpang menyebabkan kepadatan, khususnya terminal internasional tujuan berbagai negara.

Director Safety and Security Indonesia Airasia Xtra‎ Jurry Soeryo Wiharko ‎menilai keputusan pengelola bandara tepat dan sangat didukung.

Menurutnya, abu berbentuk silica dan sifatnya korosit terhadap Logam. Apabila tercampur dengan air, silica tersebut dapat menjadi padat dan berpotensi menyebabkan kerusakan mesin dan rangka pesawat.

"Jadi bisa‎ dibayangkan kalau tetap terbang dan ada area pesawat kemasukan silica akan nempel dapat merusak," tegasnya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Feri Kristianto
Editor : Nancy Junita

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper