Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Riset dan Teknologi Pendidikan Tinggi Muhammad Nasir berjanji menindak tegas setiap kasus perjokian dalam pelaksanaan ujian Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) di seluruh Indonesia.
"Pelaku serta yang memberikan celah kasus perjokian semuanya akan diberikan sanksi tegas," kata Nasir.
Sementara bagi calon mahasiswa yang terindikasi menggunakan bantuan joki akan langsung didiskualifikasi sebagai peserta SBMPTN. Pelaku joki akan diserahkan ke kepolisian.
Menurut laporan yang ia terima, kasus perjokian hanya ditemukan di Universitas Hasanudin (Unhas) Makassar dan Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta. "Modusnya seperti apa, akan kami didalami lagi," kata Nasir. []