Bisnis.com, JAKARTA—Badan Intelijen Negara (BIN) akan merekrut 1.000 anggota baru, untuk memenuhi kebutuhan ideal anggota intelejen di seluruh wilayah Indonesia.
Sutiyoso, Kepala BIN, mengatakan program prioritas yang akan dilaksanakannya sebagai Kepala BIN adalah menambah jumlah personel yang dianggap masih sangat kurang. Targetnya, BIN dapat merekrut hingga 1.000 anggota baru dalam waktu dekat, sehingga dapat lebih efektif dalam memberikan informasi yang dibutuhkan.
“Untuk pilkada serentak saja, satu anggota harus menangani tiga kabupaten. Ini sangat tidak ideal, apalagi di luar Jawa,” katanya di Istana Negara, Rabu (8/7/2015).
Sutiyoso menuturkan idealnya pilkada di sebuah kabupaten ditangani oleh dua hingga tiga orang anggota intelijen, sehingga dapat memberikan informasi dengan cepat. Untuk mempercepat proses rekrutmen, BIN akan mengambil dari unsur TNI, dan masyarakat sipil dengan kualifikasi yang telah ditentukan.
Menurutnya, pelaksanaan pilkada serentak nanti akan menjadi pertaruhan bagi pemerintah dalam menjalankan demokrasi di dalam negeri. Untuk itu, penanganan pilkada yang akan dilaksanakan di 296 daerah tersebut perlu mendapat perhatian khusus pemerintah.
“Kalau 10% saja dari 296 daerah yang melaksanakan pilkada mengalami kerusuhan, dan itu lokasinya terpencar di seluruh Indonesia, citra Indonesia akan menjadi buruk sekali,” ujarnya.
Dalam kesempatan itu, Sutiyoso juga memastikan BIN akan menggandeng TNI dan Polri dalam mengelola informasi keamanan dan pertahanan.
Seperti diketahui, Sutiyoso diangkat menjadi Kepala BIN menggantikan Marciano Norman melalui Keppres No. 52/P Tahun 2015 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Kepala BIN. Keppres tersebut juga memberikan Sutiyoso hak keuangan dan fasilitas lain setingkat menteri.
Dalam sumpah jabatannya, Sutiyoso berjanji akan menjunjung tinggi hak asasi manusia, demokrasi dan supremasi hukum. Sutiyoso pun memastikan akan menjunjung tinggi kode etik intelijen negara di setiap tempat, waktu, dan dalam keadaan bagaimana pun juga.