Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Astagfirullah, Hasil Penjualan Daging Celeng Dipakai Untuk Umrah

Bayangkan, SKT (46), oknum pegawai negeri siil Dinas Pasar Malang ini menjual daging babi hutan alias celeng yang keuntungannya dipakai untuk melaksanakan ibadah umrah ke Tanah Suci Makkah.
Garis polisi/Ilustrasi
Garis polisi/Ilustrasi

Kabar24.com, JAKARTA - Niat orang ini sungguh mulia, sayangnya cara menempuh untuk mewujudkan niatnya itu tidak di jalur yang benar.

Bayangkan, SKT (46), oknum pegawai negeri siil Dinas Pasar Malang ini menjual daging babi hutan alias celeng yang keuntungannya dipakai untuk melaksanakan ibadah umrah ke Tanah Suci Makkah.

SK mengungkapkan hal itu kepada Kepala Dinas Pasar Malang Wahyu Setiono. "Dia mengumpulkan uang untuk umrah," kata Wahyu.

SKT bertugas sebagai tenaga kebersihan di Pasar Kebalen. Usai bekerja, ia membantu istrinya BN berjualan di Pasar Kedungkandang. Awalnya, mereka berjualan sayur-mayur. Namun sejak dua tahun lalu ada pemasok daging murah seharga Rp 42.000 per kilogram.

Sejak saat itu, mereka menjual daging celeng seolah-olah daging sapi. Mereka memanfaatkan ketidakpahaman  masyarakat dalam membedakan antara daging celeng dengan daging sapi. "Dia saya tanya, kamu mau umrah pakai uang haram? Dia diam saja,"  kata Wahyu.

Wahyu menambahkan, saat bercerita,  SKT sempat menangis. Setiap hari pasangan suami-istri itu mampu menjual 20 kilogram. Ia mengaku tak tahu jika daging yang dijual merupakan daging celeng. "Masa tak curiga harganya sangat murah."

Wahyu khawatir dengan peredaran daging celeng ilegal. Lantaran menurut pengakuan SKT banyak pedagang daging yang mengambil daging celeng tersebut. Untuk itu, 28 Kepala Unit Pelaksana Teknis Pasar diminta untuk mengawasi peredaran daging celeng.

Polisi menyita sebanyak 48 kilogram daging celeng beku di lapang kedua tersangka, Senin 15 Juni 2015. Pelaku dijerat pasal 62 Juncto pasal 8 Undang Undang nomor 8 tahun 1992 tentang Perlindungan Konsumen. Adapun ancaman hukumannya lima tahun penjara.

Kepolisian Resor Malang Kota memburu jaringan perdagangan daging celeng. "Masih kita buru, siapa saja jaringannya," kata Kepala Satuan Reserse Kriminal Kepolisian Resor Malang Kota, Adam Purbantoro.

Adam mengingatkan agar pembeli cerdas dalam memilih daging. Ciri-ciri daging babi hutan, katanya, warna lebih pucat, bau amis dan serat lebih halus. "Jangan tergiur harga murah. Terutama saat menjelang bulan puasa," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Redaksi
Editor : Yusran Yunus
Sumber : Tempo.co
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper