Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PEMBUNUHAN ANGELINE: Motif Perebutan Harta Warisan Sangat Kental

Motif warisan di balik pembunuhan bocah Angelina (8) sangat kental. Sebelum meninggal, Douglas, suami dari Margriet Christina Megawe, membuat surat wasiat untuk mewariskan hartanya kepada Angeline.
Angeline dan keluarganya/Facebook
Angeline dan keluarganya/Facebook

Bisnis.com, JAKARTA - Motif warisan di balik pembunuhan bocah Angelina (8) sangat kental. Sebelum meninggal, Douglas, suami dari Margriet Christina Megawe, membuat surat wasiat untuk mewariskan hartanya kepada Angeline.

Sejauh ini identitas Douglas masih belum terang-benderang. Ia hanya disebut berasal dari Amerika Serikat yang bekerja di tambang minyak di Pekanbaru, Riau.

Angeline diangkat anak oleh Douglas, sejak umur tiga hari dari pasangan keluarga di Banyuwangi, Jawa Timur

Dari catatan Ketut Sutapa, kepala lingkungan tempat tinggal ibu angkat Angeline, Margriet, keluarga ini tinggal di Sanur sejak 11 September 2007. Ia mengontrak rumah tersebut selama 20 tahun. ”Harga sewanya Rp 1 juta per meter waktu itu,” ujar Sutapa.

Kepada tetangga yang pernah mengobrol, perempuan 60 tahun dan suaminya itu mengaku berbisnis mebel bekas hotel dan kantor.

Sutapa pernah mendengar pasangan itu memiliki vila di kawasan Canggu, Badung dan sejumlah properti di wilayah Bali.

Sementara itu, keseharian tugas Agustinus Tae Hamdani (Agus), pelaku pembunuhan Angeline, sedikit demi sedikit mulai terkuak.

Sebagai pembantu di rumah Margriet, kewajiban Agustinus sebenarnya membersihkan kandang ayam. Tapi tugas itu malah dikerjakan Angeline. Saban pagi, Angeline membersihkan kandang ayam yang ada di dekat kamarnya.

Angeline juga diwajibkan memberi makan ayam sebelum berangkat ke sekolah. “Agus hanya mengawasi saja,” ujar Siti Sapurah, aktivis Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak Denpasar.

Informasi tersebut, kata Sapurah, diperolehnya dari penyidik polisi yang memeriksa Agus dan tetangga Margriet di Jalan Sedap Malam, Sanur, Denpasar.
Menurut pengakuannya kepada polisi, Agus juga mendapat perlakuan berbeda dari Margriet.

Menurut Sapurah, kamar Agus berada empat meter di seberang kamar Margriet, berukuran 6 meter persegi. Sedangkan Angeline tidur di kamar seluas 4 meter persegi. “Dekat kandang ayam. Itulah sebabnya, menurut para gurunya di kelas II SD Negeri 12 Sanur, setiap kali belajar, tubuh Angeline bau dan kotor".

Agus bekerja untuk Margriet sejak 23 April. Sebelumnya, ia petugas kebersihan di tempat wisata di Tanjung Benoa. Agus dikenalkan bekas pekerja di rumah Margriet yang menjadi orang kepercayaannya. Pada 23 Mei, Agus dipecat karena dianggap tak becus membersihkan kandang ayam.

Pemecatan itu sembilan hari setelah anak-anak Margriet mengumumkan adik angkatnya hilang. Agus membunuhnya pada hari itu. Menurut Haposan Sihombing, pengacaranya, Agus tersinggung ketika Angeline menyampaikan kekecewaan Margriet atas kerja Agus.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : News Editor
Editor : Yusran Yunus
Sumber : Tempo.co
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper