Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Geser Sektor Tambang, Pemkab Belitung Timur Targetkan PAD Naik 4%

Pemerintah Kabupaten Belitung Timur menargetkan peningkatan pendapatan asli daerah sebesar 4,2% dan mengubah prioritas sektor penumbuh ekonomi daerah pada 2015.
Pemkab juga menerbitkan aturan kewajiban pengolahan barang tambang dan penetapan penerimaan royalti tambang di Belitung Timur. /Bisnis.com
Pemkab juga menerbitkan aturan kewajiban pengolahan barang tambang dan penetapan penerimaan royalti tambang di Belitung Timur. /Bisnis.com

Bisnis.com, BELITUNG—Pemerintah Kabupaten Belitung Timur menargetkan peningkatan pendapatan asli daerah sebesar 4,2% dan mengubah prioritas sektor penumbuh ekonomi daerah pada 2015.

Bupati Belitung Timur Basuri Tjahaja Purnama menyebutkan pendapatan asli daerah (PAD) diharapkan naik dari Rp72 miliar pada 2014 menjadi Rp75 miliar tahun ini.

“Kuartal pertama ini sudah mencapai lebih dari target seperempatnya, kami optimis bisa sesuai target Rp75 miliar pada 2015,”ujarnya saat melakukan audiensi dengan wartawan di Kantor Kabupaten Belitung Timur, Senin(8/6/2015).

Strategi yang dilakukan ialah mengamankan kebocoran pajak pertambangan dengan lebih memperketat pengawasan dan perhitungan hasil tambang di daerah.

Selain itu, Pemkab juga menerbitkan aturan kewajiban pengolahan barang tambang dan penetapan penerimaan royalti tambang di Belitung Timur.

“Aturannya, Timah tidak boleh keluar masuk daerah, harus diolah di sini. Kami berikan dispensasi kalau mau diolah di luar [daerah], tapi royalti tetap harus jatuh ke Belitung,” jelasnya.

Dari sektor pariwisata, Pemkab berfokus melakukan intensifikasi dan ekstensifikasi penerimaan pajak hotel dan restoran.

Adik Gubernur Jakarta Basuki Tjahaja Purnama itu mengklaim pertumbuhan jumlah pelancong  yang pesat dari semula hanya 10.000 pengunjung pada 2010 menjadi 41.000 turis pada 2014 mampu mendorong penerimaan pajak hotel dan restoran sangat signifikan.

Pemda juga mendorong aliran investasi langsung, salah satu yang terbesar ialah investasi pengolahan minyak kelapa sawit senilai Rp100 miliar, dan pembangkit listrik biogas 3 Megawatt. Keduanya juga mampu meningkatkan PAD.

Selain berambisi meningkatan PAD, Basuri juga berniat mengubah sektor prioritas penyumbang pendapatan daerah. Semula pendapatan sebagian besar berasal dari sektor pertambangan, kini ingin diubah dengan mempercepat pertumbuhan di tiga sektor utama, yakni sektor pariwisata, kelautan dan perikanan, serta kehutanan dan pertanian.

“Tadinya ingin budaya pertambangan turun kontribusinya pada 2020, digantikan pendapatan dari tiga sektor utama. Persoalannya tambang sudah mulai turun, jadi sekarang harus usaha lebih keras sejajarkan sektor utama itu,” paparnya panjang.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Lavinda
Editor : Fatkhul Maskur
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper