Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

EKONOMI BANTEN Melambat di Kuartal I/2015, Ini Penyebabnya

Rendahnya aktivitas ekspor dan impor, serta pelemahan permintaan di dalam maupun luar negeri berimbas kepada perlambatan ekonomi Banten pada triwulan I/2015 dibandingkan dengan triwulan IV/2014.
Rendahnya aktivitas ekspor dan impor  berimbas kepada perlambatan ekonomi Banten/ilustrasi
Rendahnya aktivitas ekspor dan impor berimbas kepada perlambatan ekonomi Banten/ilustrasi

Bisnis.com, TANGERANG-- Rendahnya aktivitas ekspor dan impor, serta pelemahan permintaan di dalam maupun luar negeri berimbas kepada perlambatan ekonomi Banten pada triwulan I/2015 dibandingkan dengan triwulan IV/2014.

Bank Indonesia mencatat selama Oktober - Desember tahun lalu ekonomi tumbuh 8%, tetapi pada Januari - Maret tahun ini cuma 5,69%. Kendati demikian pertumbuhan pada triwulan I/2015 memang tetap di atas pertumbuhan ekonomi nasional yang hanya 4,71% (year-on-year).

Berdasarkan data Kajian Regional Banten yang dipublikasikan BI diketahui penyebab perlambatan tersebut dari sisi permintaan ialah kontraksi pengeluaran pemerintah yang mengalami kontraksi ditambah rendahnya ekspor dan impor.

Hal ini merupakan imbas perlambatan nasional serta kondisi ekonomi negara mitra dagang yang pertumbuhannya meleset dari perkiraan. Belum lagi konsumsi rumah tangga yang tumbuh lebih kuat.

Adapun dari sisi penawaran memang secara umum hampir semua sektor ekonomi melambat. Situasi ini dipengaruhi penyusutan permintaan di dalam dan luar negeri. Apalagi industri pengolahan nonmigas melambat cukup parah sehingga PDRB provinsi ikut tertahan.

Padahal industri pengolahan adalah penggerak ekonomi Banten. BI menilai perlambatan di bidang ini terutama menimpa beberapa subsektor khususnya tekstil dan kendaraan bermotor, sementara industri kimia terkontraksi -1,10% (yoy).

Sektor ekonomi yang tumbuh lebih tinggi dibandingkan triwulan terakhir pada 2014 adalah pertanian, kehutanan dan perikanan. Hal ini terpacu dimulainya musim panen raya pada Januari - Maret 2015.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dini Hariyanti
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper