Kabar24.com, BOGOR - Yayasan Wakaf Sahid Husnul Khotimah meresmikan lima proyek di Kawasan Pusat Pendidikan Islam Terpadu, Desa Gunung Menyan, Kecamatan Pamijahan, Kabupaten Bogor.
Peresmian kelima proyek itu dilakukan bersamaan dengan tasyakuran hari ulang tahun (HUT) perkawinan Sukamdani Sahid Gitosardjono dan Juliah Sukamdani yang ke-62.
Adapun proyek yang diresmikan oleh Sukamdani, Juliah dan Menag Lukman antara lain Asrama Santri Sunan Gresik 4, Gedung Koperasi Syariah Sahid 2 lantai sebagai embrio BPR Syariah Sahid, Taman Budidaya ikan Nila Tiga, SMK Sahid jurusan Perhotelan dan Multimedia dan jalan lingkungan di Kawasan Bumi Berkah Sahid Husnul Khotimah.
Ketua Pelaksana HUT, Wiryanti Sukamdani menuturkan kelima proyek yang diresmikan tersebut antara lain Pondok Sunan Gresik setinggi empat lantai yang dikhususkan untuk para santriawati dengan luas 1.274 meter persegi.
"Gedung ini pertama dibangun dengan biaya dari infak para wali santri," ujarnya di lokasi peresmian, Rabu (27/5).
Proyek lain yang diresmikan adalah Gedung Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Syariah Sahid, terletak di Jl. KH Abdul Hamid Kabupaten Bogor yang saat ini sedang dalam masa pendirian Baitul Mal wa Tanwil.
Dia berharap kehadiran BPR Syariah Sahid tersebut dapat membantu perekonomian masyarakat setempat.
Kehadiran BPR tersebut, lanjutnya, bisa berfungsi sebagai sarana praktikum Sekolah Tinggi Agama Islam Terpadu Modern Sahid untuk program studi perbankan syariah dan ekonomi Islam.
Selain itu, pihaknya juga meresmikan Gedung Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Kuliner Sahid yang rencananya akan dibuka mulai tahun pelajaran 2015-2016, dengan pembukaan pertama yaitu jurusan Jasa Boga, Perhotelan sebanyak dua rombongan belajar dan multimedia.
Peresmian lainnya adalah proyek Taman Budidaya Ikan Air Tawar yang diharapkan akan menambah sarana kewirausahaan para santri yang sudah ada sebelumnya.
"Di kolam ikan ini para santri melakukan pembenihan dan pembesaran berbagai jenis ikan air tawar, yang hasilnya dibeli oleh kantin setempat dan bisa dikonsumsi oleh para tamu pondok pesantren," katanya.
Wiryanti menuturkan acara tasyakuran HUT perkawinan Sukamdani dan Juliah bersamaan juga dengan perayaan hari jadi sejumlah unit usaha Sahid Group yang tersebar di beberapa wilayah Indonesia.
Adapun, unit-unit usaha yang dirayakan hari jadinya pada 27 Mei baik di bidang pendidikan, dakwah, sosial maupun usaha tersebut antara lain Padepokan Sahid Wisata Gunung Menyan yang ke-22, Pusdiklat Sasana Kridatama ke-17, Pondok Pesantren Modern Sahid Gunung Menyan ke-15, Taman Darul Maqamah ke-15, Klinik Sahid Sahirman ke-10, Majelis Taklim Sahid Husnul Khatimah ke-10, Yayasan Wakaf Sahid Husnul Khatimah ke-9 dan HUT Sekolah Tinggi Agama Islam Terpadu (STAIT) Modern Sahid ke-7 dan Sahid International Hotel and Consultant yang ke-22.
Peresmian kelima proyek itu dilakukan oleh Pendiri dan Pembina Yayasan Wakaf Sahid Husnul Khotimah, Sukamdani Sahid Gitosardjono didampingi istrinya Juliah Sukamdani dan juga Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin.
Sukamdani menuturkan pembangunan sejumlah proyek di Kawasan Pusat Pendidikan Islam Terpadu tersebut sebagai tanda syukur keluarga.
"Kami membangun dan mewakafkan ini berdasarkan pemikiran bahwa Islam itu bermula dari jazirah Arab, tapi muaranya ada di Indonesia," katanya.
Dia menuturkan Indonesia selaku negara muslim terbanyak di dunia seharusnya menjadi potensi besar dalam mengimplementasikan etos kerja dalam sehari-hari, antara lain dengan cara mendidik generasi berdasarkan ajaran Islam yang komprehensif.
Menurutnya, kebutuhan para santri khususnya di bawah pondok pesantren tersebut adalah life skills dan pendidikan nasionalisme melalui kecintaan santri terhadap seni dan budaya.
"Karena saya berpendapat Islam ini adalah sebagai isi, sementara budaya merupakan wadah. Jadi apabila ada wadah tanpa isi itu tak ada artinya. Sebaliknya, apabila isi tidak berwadah maka akan bercerai berai," tuturnya.
Dia menambahkan pembangunan dan wakaf yang saat ini terus dilakukan diharapkan mampu membangun generasi bangsa yang unggul, berbudaya, Islami, berbudi pekerti luhur dan berwatak mulia guna mengimplementasikan nilai-nilai Islam yang universal.
Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengatakan keberadaan pondok pesantren tersebut diharapkan menjadikan para santri memiliki kemuliaan ahlak.
“Juga semoga pesantren modern ini hadir sebagai tanda bahwa kita adalah bagian yang tak terpsahkan dari nilai dan aneka faham keagamaan di Indonesia,” katanya.