Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PRESIDEN JOKOWI: Kapalori Harus Tangkap Dan Tutup Industri Pembajak

Presiden Joko Widodo (Jokowi) memerintahkan Kapolri untuk menangkap dan menutup industri pembajak agar sektor tersebut dapat tumbuh sehat dan pesat.
Presiden Joko Widodo dan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono menghadiri pembukaan kongres Partai Demokrat ke-IV di Hotel Shangrila, Surabaya, Jawa Timur, Selasa (12/5/2015)./Antara-Zabur Karuru
Presiden Joko Widodo dan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono menghadiri pembukaan kongres Partai Demokrat ke-IV di Hotel Shangrila, Surabaya, Jawa Timur, Selasa (12/5/2015)./Antara-Zabur Karuru

Bisnis.com, JAKARTA -  Presiden Joko Widodo (Jokowi) memerintahkan Kapolri untuk menangkap dan menutup industri pembajak agar sektor tersebut dapat tumbuh sehat dan pesat.

"Saya perintahkan Kapolri atasi masalah ini dengan serius," kata Presiden dalam pertemuan dengan Asosiasi Industri Rekaman Indonesia (Asiri) dan Persatuan Artis Penyanyi dan Pencipta Lagu RI di Istana Negara, Jakarta, Senin (18/5/2015).

Menurut Presiden, kalau masalah bisa diselesaikan maka pertumbuhan industri kreatif akan melonjak karena menghasilkan karya berkualitas dan hak cipta dihargai dan dilindungi.

Presiden menyatakan akan menangani aksi pembajakan seperti halnya aksi pencurian ikan.

"Ada 7.000 kapal asing melakukan ilegal fishing, narkoba tiap hari bunuh 50 orang, yang dianggap sudah biasa, mati dianggap biasa, tapi buat saya tidak biasa," katanya.

Ia juga menyebutkan di migas juga ada mafia yang juga akan terus diberantas.

"Semua harus diselesaikan, belum masalah korupsi, jangan dianggap biasa-biasa saja. Saya undang di sini Kapolri," katanya.

Ia mengatakan, dirinya sudah menyampaikan hal itu kepada Kapolri seminggu atau sepuluh hari sebelumnya.

"Di Maluku, kapal ilegal fishing sudah kayak pasar malam, perintah saya tangkap dan tenggelamkan, hasilnya sekarang tidak ada lagi," katanya.

Terkait pembajaan, Presiden meminta agar pemberantasan dimulai dari pelaku besarnya.

"Bukan hanya yang di jalanan, di toko banyak sekali.

Yang dikejar jangan yang di jalanan, pemain besarnya kelihatan, saya tanya pasti nunjuk, gebuk aja yang gede," katanya.



Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Redaksi
Sumber : ANTARA

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper