Kabar24.com, JAKARTA -- Sebanyak 152.097 Siswa SMA dari golongan menengah ke bawah mendaftar Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) tahun 2015. Namun hanya 31.908 siswa yang lolos ujian tertulis SNMPTN yang diumumkan 9 Mei lalu.
Setelah pengumuman kelulusan tersebut, calon mahasiswa yang sudah lulus SNMPTN akan diverifikasi kembali. Dalam proses verifikasi khusus bagi siswa yang mendaftar program beasiswa bidik misi, verifikasi dilakukan di rumah calon mahasiswa masing-masing Perguruan Tinggi Negeri (PTN).
"Khusus peserta bisik misi, kita datangkan tim untuk verifikasi ke rumah masing-masing pendaftar untuk mengetahui langsung keadaan ekonomi keluarganya, apakah benar benar tergolong keluarga tidak mampu dan berhak mendapatkan beasiswa atau tidak," ucap Ketua Majelis Rektor Perguruan Tinggi Negeri (MRPTN), Herry Suhardiyanto saat dihubungi, Minggu (17/5/2015).
Herry juga menegaskan bahwa seleksi penerima beasiswa bidik misi tahun ini akan berlangsung dengan ketat.
Pasalnya untuk menghindari adanya kecurangan agar beasiswa jatuh kepada siswa yang benar benar berhak mendapatkannya. Untuk calon mahasiswa yang terbukti melanggar atau memanipulasi data, akan diberi sanksi tegas.
"Jika ada yang terbukti memanipulasi data seperti kartu keterangan tidak mampu yang sengaja dibuat sedangkan sebenarnya termasuk keluarga berkecukupan, itu akan kita tindak tegas. Seperti yang terdahulu, biasanya sanksinya dengan dibatalkannya status penerima bidik misi dan wajib membayar biaya kuliah seperti yang lain, atau bisa juga dibatalkan status mahasiswanya," tandasnya.
Seperti yang diketahui, penerimaan calon mahasiswa melalui jalur bidik misi tahun ini juga meningkat dari sebelumnya 27.315 siswa menjadi 31.908 siswa yang lolos seleksi SNMPTN tahun ini.
“Sesuai dengan UU No.12 tahun 2012, perguruan tinggi memberikan kuota 20% daya tampung penerimaan mahasiswa baru adalah mereka yang berasal dari keluarga yang kurang mampu,” imbuhnya.